WNI yang Telah Diobservasi Dapat Surat Keterangan Sehat
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Pemerintah mendampingi pemulangan warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China yang telah diobservasi di Natuna, Kepulauan Riau pada Sabtu, 15 Februari 2020. Tiga pesawat TNI menerbangkan para WNI tersebut ke Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Mereka dijemput oleh perwakilan pemerintah daerah (pemda) masing-masing untuk didampingi sampai kampung halamannya. "Tadi Pemda yang jemput ketemu saya. Komisi IX juga ikut menjemput di Terminal Selatan karena di sini penuh sekali, enggak mungkin turun di sini," kata Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Bandara Halim, Jakarta Timur, Sabtu 15 Januari 2020.
Dia menjelaskan, pemerintah telah memberikan fasilitas tiket kepulangan kepada para WNI di luar Jabodetabek. Sementara itu, berdasarkan rilis yang diterima VIVA, para peserta observasi diberikan bingkisan, uang saku dan biaya akomodasi serta transportasi.
Selain itu, mereka juga diberikan surat keterangan kesehatan hasil observasi dari Pusat Krisis Kementerian Kesehatan sebagai bukti tertulis mengenai kondisi mereka dan selanjutnya dapat digunakan untuk hal-hal yang diperlukan.
“Mereka akan diberikan bingkisan beserta uang saku. Seluruh akomodasi juga sudah ditanggung sampai ke rumah,” ujar Kepala BNPB Doni Monardo.
Terkait kelanjutan program pendidikan bagi para WNI yang masih berstatus sebagai mahasiswa di China, Menko PMK Muhadjir Effendy akan membahasnya setelah observasi ini selesai.
“Kelanjutan pendidikan mereka pastinya akan kami perhatikan. Hal itu akan kami bahas setelah ini semua rampung. Prioritasnya adalah keseluruhan dari observasi ini rampung dengan baik dulu baru hal yang lain,” tuturnya.
Sementara Terawan berharap, kelak mereka dapat menjadi agen-agen kesehatan di wilayahnya masing-masing. “Saya berharap kalian dapat menjadi agen-agen kesehatan bagi masyarakat dan lingkungan kalian semua. Selamat jalan semoga selamat sampai tujuan,” ucap Terawan.
Lapor ke Dinas Kesehatan
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono mengatakan, pihaknya tidak akan melakukan pemantauan khusus kepada para WNI yang telah diobservasi. Namun dia telah mengimbau kepada mereka untuk melapor kepada dinas kesehatan jika merasa tidak enak badan.
"Jadi tidak ada pemantauan khusus. Tetapi sebagai bagian dari bentuk kewaspadaan keseluruhan mereka diminta untuk menginformasikan apabila dalam waktu-waktu dekat sampai satu bulan ke depan, ada hal-hal yang dirasa tidak nyaman di tubuhnya," kata dia.
Kementerian Kesehatan juga telah membuat notifikasi ke masing-masing provinsi untuk diteruskan ke kabupaten bersama dengan Kementerian Dalam Negeri dan BNPB untuk memfasilitasi para WNI tersebut seandainya mereka ingin melakukan pemeriksaan ketika merasa tidak nyaman dengan kondisi kesehatannya.