Viral, Pendekar Perguruan Pencak Silat PSHT Keroyok Warga di Sampit

Ilustrasi korban pengeroyokan
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Nama perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) kembali menjadi perhatian publik di media sosial. Bahkan di Twitter, PSHT menjadi trending setelah terjadi peristiwa pengeroyokan di Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Prabowo Pushes Pencak Silat to be Official Sport in Egypt

Dari informasi yang beredar, nama PSHT menjadi trending setelah viralnya video pengeroyokan yang dilakukan beberapa orang yang mengaku sebagai anggota PSHT terhadap seorang pemuda Dayak. Video berdurasi 1 menit 20 detik itu langsung mendapat tanggapan beragam di media sosial.

Peristiwa pengeroyokan sendiri terjadi pada Minggu lalu dan telah dilaporkan pihak keluarga korban ke Kantor Dewan Adat Dayak (DAD). Bahkan kini kasusnya juga telah ditangani pihak Polres Kotawaringin Timur yang langsung mengamankan para pelaku pengeroyokan.

Prabowo Ingin Pencak Silat Jadi Cabor Resmi di Mesir

Untuk motif pengeroyokan saat ini tengah didalami. Namun dari isu yang beredar, pengeroyokan dipicu dengan tidak terimanya para pendekar PSHT terhadap korban yang mengaku dan mengenakan atribut perguruan pencak silat tersebut.

Akibat pengeroyokan tersebut, korban mengalami luka pada wajah dan sekujur tubuhnya, paling parah di bagian mata akibat tendangan dan pukulan yang diterima. Korban yang dalam posisi duduk tampak tak bisa berbuat apa-apa. 

Upaya Menpora Agar Pencak Silat Diakui IOC dan Dipertandingkan di Olimpiade

Beragam komentar mengenai peristiwa ini langsung berseliweran di jagat maya. Pro dan kontra terjadi. Ada yang menyalahkan pemuda Dayak namun banyak juga yang menghujat para pendekar PSHT. Bahkan seruan untuk PSHT meminta maaf hingga hengkang dari Kalteng mulai santer terdengar.

"Setiap ada berita soal psht. Pasti soal kekerasan. Ga respect aku," tulis akun twitter @pottongxx mengomentari aksi main hakim para pendekar PSHT. 

"Pencak Silat itu budaya. Alih-alih membudayakan pencak silat, yg terjadi justru PSHT lebih membudayakan kekerasan. Sudah seharusnya kalau @PSHT_Indonesia berbesar hati minta maaf atas kelakuan anggotanya yg berpotensi picu rusuh krn warga dayak di Kotim terusik #PSHT," tulis akun @Nawat_Adws.

Yang jelas, terkait dengan peristiwa pengeroyokan tersebut, pihak kepolisian harus segera bergerak cepat menyelesaikan kasus ini agar tidak memicu konflik horizontal. Dan terlepas apapun penyebabnya, pihak PSHT diminta untuk legowo meminta maaf.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya