WNI dari Wuhan yang Dikarantina di Natuna Segera Dipulangkan?

Evakuasi WNI di Wuhan Terkait Penyebaran Virus Corona.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Kementerian Luar Negeri RI/mrh/aww

VIVA – Pemerintah memberi sinyal kepada warga negara Indonesia (WNI) yang menjalani observasi di Natuna, Kepulauan Riau bakal segera dipulangkan. Ada sebanyak 238 orang yang dikarantina setelah dievakuasi dari Wuhan, China pada pekan lalu.

Cerita Sriwani Sayuti Bisa Balik Indonesia, Sempat Ditahan di Thailand Dituduh Bawa 128 WNI Wisata Ilegal

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, para WNI yang menjalani masa observasi di Natuna dalam kondisi membaik. Terawan terus memantau secara langsung perkembangan mereka secara intensif.

"Jadi saya sudah melihat sendiri. Sudah datang sendiri, berkali-kali ke sana, sampai detik ini. Laporan pagi ini, saya harapkan mereka terus sehat," kata Terawan seperti dikutip dari VIVAnews pada Jumat, 7 Februari 2020.

Bertemu Dubes Filipina, Yusril Akan Bentuk Komisi Bersama untuk Tangani Soal WNI Tanpa Akte Lahir

Apalagi, kata dia, 238 WNI yang diobservasi begitu menikmati program dan pemeriksaan kesehatan yang rutin dilakukan di Natuna oleh tim kesehatan.

"Enjoy dengan kegiatan yang dibuat sesuai arahan psikolog, supaya apa? Terjadi sosialisasi. Kalau enggak ada kegiatan, ngelamun sendiri ya, wah setan lewat," ujarnya.

Resmi Jadi WNI, Kevin Diks Janjikan Hal Ini pada Presiden Prabowo

Meski dalam kondisi baik, Terawan mengatakan, untuk rencana pemulangan mereka dari Natuna perlu dirapatkan kembali. Sebab pada Minggu, 9 Februari 2020 nanti sudah memasuki lebih dari sepekan. Sedangkan mereka rencananya diobservasi selama 14 hari terhitung sejak dievakuasi dari China.

"Itu nanti kan kita rapat kalau melewati hari Minggu sudah lebih dari seminggu. Nah di situ kita bahas pemulangan satu per satu," ujar dia.

Sementara Terawan tidak mau menjelaskan mengenai bagaimana teknis pemulangan 238 WNI yang diobsersasi di Natuna ke rumahnya masing-masing. Sebab, ia masih mau melihat dahulu pada Minggu ini.

"Belum. Ini kita lihat, begitu kita lihat trennya. Inikan kita lihat melewati hari Minggu, berarti kalau melewati hari Minggu lebih dari seminggu lebih lah, selisih sehari. Nah di situ kita bahas satu per satu detail, apa yang dilakukan, alamatnya di mana, sosialisasi ke daerah orangtuanya, tetangganya, ke pemdanya, supaya apa? Ini adalah saudara kita WNI yang sehat. Itu yang perlu," tutur dia.

Dijamin kesejahteraan

Deputi V Bidang Politik, Hukum, Hankam, dan HAM Kantor Staf Presiden (KSP), Jaleswari Pramodhawardani bilang bahwa WNI di Natuna dijamin kesehatan, keamanan, dan kenyamanannya. Itu termasuk memberi makanan yang bergizi. 

"Mereka terjamin dari sisi keamanan, kenyamanan, dari makanan yang dikonsumsi. Indeks per hari, mereka dapat Rp100 ribu, artinya tiga kali makan Rp300 ribu. Ini saya sampaikan sekadar ingin mengambarkan kawan-kawan di sana terjamin kesejahteraannya," ujarnya. 

Dia bilang bahwa semua WNI yang diobservasi dalam kondisi sehat. Namun karena berasal dari tempat sumber virus corona maka mereka harus diobsrvasi selama 14 hari sesuai dengan standar protokol kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

Adapun kegiatan yang dilakukan selama observasi, seperti olahraga, ibadah, main bola dan aktivitas permainan lain hingga hiburan, seperti karoke. Sementara untuk menangani WNI yang diobservasi, dibentuk satuan tugas (satgas) kesehatan, yang terdiri dari tim medis, psikolog, maupun PMI. 

Ilustrasi kecelakaan mobil.

7 WNI Tewas Kecelakaan di Malaysia, Begini Kronologinya

Kementerian Luar Negeri RI, melaporkan kecelakaan lalu lintas, yang melibatkan Warga Negara Indonesia (WNI), yang terjadi di Jalan Raya Sarikei-Sibu, Sarawak, Malaysia.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024