Cerita Andre Rosiade Gerebek PSK yang Bikin Geger
- VIVA/Ridho Permana
VIVA – Anggota DPR RI Andre Rosiade menegaskan, aksi penggerebekan bersama polisi terhadap PSK berinisial NN dan germonya, dilakukan karena merespons keluhan masyarakat Sumatera Barat yang merupakan konstituennya.
Karena itu, Andre menyangkal adanya unsur penjebakan dalam penggerebekan para pelaku prostitusi online itu. Selain itu, dia memastikan bahwa masyarakat yang berinisiatif memesan untuk membuktikan adanya praktik prostitusi online.
Karena ada bukti dari masyarakat, Andre kemudian menyampaikan informasi praktik prostitusi online itu ke polisi. Penggerebekan kemudian dilakukan di sebuah kamar hotel di Kota Padang.
"Saya itu anggota DPR RI Dapil Sumbar 1. Ada sebelas kota/kabupaten, salah satunya Kota Padang. Masyarakat menyampaikan kegelisahan kepada saya, bahwa ada praktik prostitusi online yang merebak di Kota Padang. Sampai padang mereka memperlihatkan aplikasi itu. Saya kaget, saya minta lapor ke polisi," katanya.
"Kemudian dikirim tim siber untuk melihat. Disaksikan bersama oleh polisi, ternyata ini memang membahayakan. Harus dilakukan operas tangkap tangan. Kemudian dicari masyarakat yang berani, dia memesan dan lalu cewek itu datang. 10 menit kemudian polisi naik bersama teman-teman untuk menggerebek dan saya menyaksikan," katanya.
Lihat video pernyataan Andre Rosiade di sini.
Bebaskan NN
Terkait dengan masalah ini, polisi diminta segera memproses hukum terhadap pria PSK yang kemudian digerebek. Karena selama ini hanya perempuan sebagai pekerja seks yang diproses hukum.
Plt Direktur Women Crisis Center (WCC) Nurani Perempuan Sumatera Barat, Rahmi Meri Yenti, menyebut sedang menyiapkan strategi guna mendesak Polda Sumbar memproses pria hidung belang yang menggunakan jasa PSK berinisial NN (26).
“Strategi yang kami siapkan, bagaimana kemudian kita akan mendesak pihak Polda agar mencari juga si pengguna jasa. Karena, tentu bisa saja gunakan CCTV hotel. Itu yang belum kami sampaikan ke Polda,” katanya.
Menurut Rahmi, selama ini perlakuan tidak adil selalu diterima perempuan dalan kasus prostitusi. Selama ini, perundangan termasuk dalam Perda-Perda ketertiban, perempuan selalu jadi pihak yang harus diberi efek jera. Sementara pria pengguna jasa kerap dibiarkan bebas.
“Satpol PP juga kita lihat, razia di kafe-kafe, yang ditangkap adalah perempuan. Sedangkan, yang laki-laki ke mana? Nah, Perda yang diskriminatif ini yang kemudian terus kita dorong agar pemerintah tidak melahirkan itu,” ujar Rahmi.
Selain mendesak polisi mencari si pria hidung belang, WWC akan berupaya membebaskan NN dari tahanan Polda Sumbar. Apakah dengan mengajukan sebagai tahanan kota atau hanya wajib lapor selama pemeriksaan. Terpenting, NN harus keluar dari penjara karena masih memiliki anak balita.
Andre Rosiade Heran
Andre Rosiade ikut merespons penggerebek yang sudah dilakukan sejak lama, tapi baru ramai sekarang. Dia bersumpah, tak ada skenario seperti isu menjebak yang beredar dalam penggerebekan tersebut. Sebagai putra kelahiran ranah minang, ia punya kewajiban berbuat positif.
"Demi Allah saya sebagai yang lahir dan besar di Padang tidak ingin kota saya ini kena azab Allah karena maksiat merajalela. Dan masyarakat juga banyak melaporkan ke saya. Untuk itu saya bekerjasama dengan Polisi untuk memberantas prostitusi online. Saya tidak mau menjadi selemah-lemahnya umat," kata Andre.