Debat Seru Dewi Tanjung dan Fahira Idris Soal Copot Anies Baswedan
- tvOne
VIVA – Ratusan masyarakat dari berbagai elemen melakukan unjuk rasa untuk meminta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mundur dari jabatannya. Salah satu yang ikut demonstrasi adalah Dewi Tanjung, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Pengunjuk rasa kesal, karena banjir yang terjadi di Jakarta akibat kebijakan Anies Baswedan yang tidak tepat. Tapi kubu pendukung Anies yang ikut menggelar unjuk rasa menyampaikan banjir bukan kesalahan Anies.
Kebijakan Anies terkait kebijakan masalah banjir memang telah memunculkan kelompok yang pro, dan juga yang kontra.
Sementara Anggota DPD RI, Fahira Idris menyampaikan, apa yang dilakukan masyarakat khususnya yang menggelar unjuk rasa dan menggugat Anies Baswedan soal banjir adalah berlebihan. Apalagi isunya sudah ingin menurunkan gubernur.
"Aksinya norak, makar, tidak sesuai. Kalau aspirasi menyampaikan keluhan banjir tidak masalah. Tetapi kenapa jadi berlebih-lebihan hingga ingin menurunkan Anies Baswedan," katanya.
"Hari ini massa mereka (kontra) sangat sedikit sekali, massa pendukung Anies Baswedan Alhamdulillah banyak," ujarnya.
Dewi Tanjung yang ikut melakukan gugatan kepada Anies Baswedan terkait banjir, merespons apa yang disampaikan Fahira kalau aksi unjuk rasa menuntut Anies Baswedan mundur adalah aksi norak.
"Bukan yang norak itu yang bikin aksi tandingan. Karena ketakutan dan panik, begitu mendengar ada aksi demo dari korban banjir. Jadi tidak ada kata norak, yang norak itu justru orang yang panik, lalu mau membenturkan massa demo, kata Dewi Tanjung.
"Aksi ini digelar warga DKI, korban banjir, mau dibenturkan dengan para jawara. Itu lebih norak lagi, tidak punya rasa kemanusiaan. Kami warga DKI wajar menuntut pertanggungjawab kinerja Anies Baswedan," katanya.
Lebih seru debat Dewi Tanjung dan Fahira Idri dapat dilihat dalam tayangan di bawah ini.