Berkaca dari Wilayah Natuna, DPR Diminta Setujui Anggaran Patroli Laut

Operasi Siaga Tempur Laut Natuna
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

VIVA – Polemik di Natuna masih terus bergulir. Masuknya kapal-kapal nelayan milik China ke peraiaran Natuna Kepulauan Riau semakin meresahkan. Pasalnya, tak hanya masuk perairan secara ilegal, kapal-kapaal milik China itu juga menangkap ikan di Natuna bahkan dengan membawa coast guard. 

Perkuat Keamanan Laut, Bakamla Segera Punya Markas di Natuna

Terkait hal itu, Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin meminta DPR terutama Komisi I Hadir di Natuna, dan tidak hanya menyindir dan membuat kegagalan saja. Karena untuk menjaga perairan Indonesia dibutuhkan armada yang kuat.

"Pada posisi ini lah DPR mesti ada, supaya memastikan bahwa ketika kita bicara soal bangsa dan negara tentang kedaulatan RI, sudah selesai itu urusan warna-warna putih merah, kuning hijau partai dan lain-lain, untuk kepentingan negara kita harus bersatu," kata Ngabalin saat diskusi di kawasan, Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu 12 Januari 2020.

AUKUS Picu Ketegangan di Laut China Selatan, Ini Dampaknya Bagi RI

Ngabalin menambahkan seharusnya DPR dalam hal ini Komisi I membantu pemerintah untuk meningkatkan anggaran untuk jangan perbatasan dan peremajaan alutsista laut. Karena masih ada kapal kapal dan senjata TNi buatan tahun 50 an masih dipakai saat ini.

"Komisi I wajib hukumnya untuk bicara kepada pemerintah, dan menyetujui usulan usulan pemerintah terhadap alokasi anggaran untuk kepentingan kepentingan Angkatan Laut di sekitar Natuna dan daerah-daerah lainnya," ujar Ngabalin.

Bakamla Ungkap Manuver Coast Guard China di Natuna Ancam Kedaulatan

Selain itu politikus partai Golkar ini memastikan keamanan nelayan nelayan Indonesia yang akan berangkat ke ZEE wilayah perairan Natuna, untuk melakukan penangkapan ikan.

"Pesan yang disampaikan Pak Presiden kemarin itu adalah konsentrasi pemerintah untuk memberikan kepastian hukum dan keamanan terhadap nelayan nelayan kita yang ada di Natuna dan seluruh wilayah Indonesia," ujarnya.

Tak hanya itu menurut Ngabalin pemerintah juga akan memberikan bantuan pada para nelayan yang melakukan penangkapan ikan di Natuna, dan yang ada di seluruh Indonesia agar tetap bisa melaut dan menangkap ikan secara legal.

"Presiden memberikan kepastian kepada seluruh rakyat Indonesia dalam pesan kemarin bahwa nelayan Indonesia akan dikawal, nelayan Indonesia akan diberikan fasilitas dan nelayan Indonesia melalui menteri KKP," katanya.

Wakil Menteri Kelautan Indonesia Arif Havas Oegroseno menunjuk lokasi Laut Natuna Utara pada peta baru Indonesia saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Indonesia, 14 Juli 2017. (Reuters: Beawiharta)

China Protes Pengeboran Minyak di Laut Natuna, Minta RI Berhenti

Para pemimpin Indonesia memilih tetap diam untuk menghindari konflik atau pertengkaran diplomatik dengan China.

img_title
VIVA.co.id
2 Desember 2021