Iran-AS Memanas, Pemerintah Imbau Warga RI di Timur Tengah Waspada
- vstory
VIVA – Pemerintah Indonesia terus memantau perkembangan kondisi di Timur Tengah, pasca memanasnya konflik antara Iran dengan negara Amerika Serikat. Sebab, beberapa hari ini keduanya sedang memanas.
Sebagaimana diketahui, negara-negara di Timur Tengah, menjadi salah satu tujuan warga negara Indonesia untuk bekerja, maupun melanjutkan studi.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha mengatakan, agar masyarakat ataupun para pekerja migran asal Tanah Air yang bekerja di Timur Tengah agar selalu waspada dan berhati-hati.
"Kami sangat mendorong agar bagi calon pekerja migran yang mendapat penawaran untuk penempatan ke Timur Tengah, khususnya untuk sektor pekerja domestik agar berhati-hati. Kami sudah menutup Timur Tengah untuk penempatan sektor domestik," ucapnya Jakarta, Sabtu, 11 Januari 2020.
Judha mengatakan, permintaan tenaga kerja Indonesia ke negara Irak masih cukup tinggi. Maka dari itu, dia meminta kepada masyarakat jangan tergiur dengan janji-janji pihak yang tak bertanggungjawab.
Baca juga: Ada Ledakan di Bengkulu, Ternyata Ini Penyebabnya
Sebagaimana sudah terjadi di lapangan, kata dia, banyak warga Indonesia yang dijanjikan akan bekerja di Saudi atau di negara Timur Tengah lainnya, akhirnya berujung bekerja di Irak maupun Suriah.
"Kalau yang tercatat biasanya pekerja formal, profesional, ada beberapa kita yang memang bekerja di perusahaan minyak yang ada di Irak. Kalau di Iran mayoritas adalah pelajar," katanya.
Hingga saat ini Kemlu dan perwakilan RI terus memantau perkembangan terakhir situasi keamanan dan politik di Timur Tengah. Baik perwakilan maupun pusat telah menyiapkan rencana kontigensi dan menyiapkan segala macam kemungkinan, berbagai macam kemungkinan yang terjadi.
"Yang intinya adalah untuk memberikan perlindungan kepada warga negara kota yang tinggal disana," katanya.