Ahok Doakan PDIP Bisa Wujudkan Sila ke-5, Warganet: Gimana Caranya?
- Tangkapan layar YouTube
VIVA – Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengucapkan selamat hari ulang tahun (HUT) ke-47 untuk Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengunggah video singkat ke akunnya di Twitter pada Jumat, 10 Januari 2020. Ia mengajak seluruh kader partai berlambang kepala banteng itu, serta masyarakat Indonesia untuk sama-sama wujudkan sila ke-5 Pancasila.
“Selamat ulang tahun yang ke-47 untuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Saya doakan di bawah kepemimpinan Ibu Megawati Soekarnoputri, bisa mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Merdeka,” kata Ahok seperti dikutip dari Twitter.
Ternyata, doa dan ajakan Ahok itu dipertanyakan warganet. Mereka bertanya bagaimana cara mewujudkan Sila ke-5 Pancasila. Pasalnya, partai asuhan Megawati ini tidak mendukung pembentukan Pansus Jiwasraya di DPR.
“Gimana caranya mewujudkan Sila Ke-5 pak?” tulis salah satu warganet.
Selain itu, ada warganet lain yang malah menyindir bahwa PDIP ini mendapatkan kado dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diduga terlibat kasus dugaan suap Komisioner KPU Wahyu Setiawan.
“Hadiah terindah untuk @PDI_Perjuangan di hari ulang tahunnya dari Pa Hasto. Selamat yaa,” ujarnya.
Bukan cuma itu, warganet lain juga mengingatkan kepada PDI Perjuangan agar tidak menghalangi proses hukum yang sedang ditangani KPK dalam perkara dugaan suap yang melibatkan kadernya.
“Sebelumnya biarin dulu KPK ngegeledah kantornya biar bersih kan enak buat pesta. #TangkapHastoPDIP,” ucapnya.
Baca juga:
Prabowo Hadiri Rakernas dan HUT PDIP, Megawati Senang
Wahyu Setiawan Jadi Tersangka, Hasto Kristiyanto Segera Diperiksa KPK
Ayah Reynhard Sinaga Jadi DPO Dinas LHK Riau
Sementara seperti dikutip dari VIVAnews, Ahok menghadiri acara Rapat Kerja Nasional (rakernas) PDI Perjuangan sekaligus acara perayaan HUT ke-47 di JIExpo Kemayoran pada Jumat, 10 Januari 2020. Hadir juga sejumlah elite parpol, seperti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Zulkifli Hasan dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa serta para menteri Kabinet Indonesia Maju.