Peringkat Kota Termacet di Dunia Turun, Anies Klaim Telah Lakukan Ini
- ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengungkit program integrasi transportasi yang dilaksanakan DKI, sudah terbukti menurunkan peringkat ibu kota di antara kota-kota termacet di dunia.
Menurut Anies dalam TomTom Traffic Index, Jakarta berhasil turun tiga peringkat dari kota termacet keempat di 2017, menjadi kota termacet ketujuh di 2019.
Kota termacet turun peringkat
"Dalam satu tahun, (Jakarta) turun menjadi (kota termacet) nomor tujuh di dunia," ujar Anies, dalam pembentukan perusahaan integrasi transportasi DKI-pemerintah pusat, di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat, 10 Januari 2019 dilansir dari VIVAnews.
Anies menyampaikan, pada 2017, pengguna transportasi umum di ibu kota adalah rata-rata 338 ribu orang per hari. Jumlah itu meningkat di kisaran dua kali lipat, mencapai 700 ribu orang per hari, lalu menurunkan jumlah pengguna kendaraan pribadi.
"Sesudah diintegrasikan, pada 2019 ini rata-ratanya (penumpang transportasi umum) meningkat menjadi 700 ribu penumpang per hari. Jadi angkanya itu (meningkat) dobel," kata Anies.
Integrasi transportasi
Mantan Mendikbud ini juga menyampaikan, ke depannya, DKI memiliki tekad supaya Jakarta tidak lagi ada di sepuluh besar kota termacet di dunia. Anies yakin integrasi lanjutan yang dilakukan melalui terhubungnya transportasi darat, juga transportasi rel di Jakarta, bisa membuat target itu tercapai.
"Kita berencana keluar dari sepuluh besar. Jadi kita nanti turun dari itu semua (daftar kota termacet). Kita tidak lagi menjadi kota termacet," tutur Anies.
Dirikan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek.
Anies menyebutkan, ?Pemprov DKI menginginkan terciptanya transportasi umum kelas dunia dengan didirikannya perusahaan baru, PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek.
Perusahaan yang merupakan patungan antara PT MRT Jakarta, juga BUMN PT KAI, akan membawahi moda-moda transportasi darat, juga rel, di ibu kota dan sekitarnya.
"Harapannya nanti transportasi umum di Jakarta adalah transportasi umum yang kelas dunia," katanya.
Anies mengungkapkan, di bawah PT Moda Integrasi, moda-moda yang sudah ada, seperti TransJakarta, MRT, Jak Lingko, hingga KCI CommuterLine dan Rail Link, akan diintegrasikan. Integrasi mencakup rute, tiket, hingga manajemen prasarana seperti stasiun, juga halte.
"Kita ingin memastikan di Jakarta akan ada pelayanan transportasi umum yang terintegrasi, yang lebih baik," ujar Anies.