Jatuh dari Atas Rumah, Warga Bukit Duri Meninggal di Tengah Banjir

Warga Bikit Duri meninggal dunia
Sumber :
  • VIVA/ Eka Permadi

VIVA – Air masih menggenangi kawasan Kampung Melayu Kecil, Jakarta Selatan Kamis, 2 Januari 2020. Ketinggiannya, hampir mencapai atap rumah. Dikabarkan satu warga meninggal dunia di tengah bencana banjir ini.

Ancaman Banjir Bayangi Pencoblosan Pilkada Jakarta

"Satu warga meninggal, panggilannya Yang, warga Poncol, jatuh dari atas rumah katanya. Jenazah baru ditemukan pagi," kata Hendra warga Kampung Melayu Kecil RT 06/10 Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

Hendra menambahkan jenazah Korban langsung dievakuasi ke kantor Kelurahan Bukit Duri.

1.687 Warga Terdampak Banjir di Periuk, Pemkot Tangerang Aktifkan 15 Mesin Pompa Air

Sekretaris Kelurahan Bukit Duri, Rika Laila Fuji Astuty membenarkan seorang warganya meninggal Rabu malam, 1 Januari 2020. Dan jenazahnya baru ditemukan pagi tadi. Jenazah ditemukan oleh keluarga saat air mulai surut.

"Korban Atas nama Mislan Bin Abdurohim,  laki laki warga RW 10 usianya sekitar 53 tahun," kata Laila di kantor Kelurahan Bukit Duri, Jakarta Selatan, Kamis 2 Januari 2020.

Tanggul Jebol Imbas Hujan Deras, Warga di Periuk Tangerang Kebanjiran

Rika menambahkan menurut keterangan keluarga, korban terjatuh saat turun dari lantai dua ke lantai satu untuk mengungsi.

"Dia mau turun ke bawah lantai dua mau turun ke bawah lantai satu penuh dengan air. Pas mau turun dia terpeleset jatuh dan tenggelam," ungkapnya.

Saat ini jenazah disemayamkan di mushola Ash Sholihin, yang terletak di belakang Kantor Kelurahan Bukit Duri, untuk di sholatkan dan dimandikan.

"Rencana habis Dzuhur dimakamkan di TPU Rawa Bunga, Kober," katanya.

Dari pantauan pagi tadi nampak keluarga korban sedang berkumpul di sekitar mushola. Termasuk para petugas yang akan memandikan jenazah sebelum dikafani, disolatkan dan dimakamkan.

Warga Bukit Duri meninggal

Diceritakan kembali oleh Hendra, air mulai masuk ke kediamannya saat tanggul sungai Ciliwung yang tak jauh dari rumahnya Rabu malam, meluap sekitar pukul 9.30 malam.

"Airnya naik cepat banget sampai jam 02.00 subuh sudah dua meter lebih. Di bawah ada yg udah sampai ke dekat atap," ujarnya.

Ia terpaksa mengingatkan keluarga dan mertuanya yang berjumlah 17 orang untuk mengungsi ke tempat kerabat terdekat di kawasan Kalibata yang tidak terendam banjir.

Hendra nampak mengeluh karena hampir semua aset miliknya terendam. Bahkan hingga seragam PNS-nya basah. "Hari ini izin enggak masuk nunggu air surut mau bersihin rumah," ucapnya.

Menurutnya sejak pukul 08.00 pagi tadi sudah mulai perlahan surut. "Tadi subuh masih seleher saya. Sekarang jam 10 pagi alhamdulilah tinggal sedengkul. Mudah mudahan bisa surut cepat," harapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya