Membaik Usai Kolaps, Adian Napitupulu Diminta Setop Merokok

Aktivis 98, Adian Napitupulu
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA – Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu mengalami kolaps di pesawat pada Kamis, 19 Desember 2019 lalu. Setelah menjalani perawatan di RS Siloam Jakarta, kini kondisinya sudah membaik.

Jangan Main-Main, Dampak Fatal dari Mengerok Pasien yang Alami Serangan Jantung

Hal itu diungkapkan oleh Juru Bicara Presiden RI, Fadjroel Racham dalam akunnya di Twitter. Dia mengabarkan bahwa kondisi Adian sudah membaik. 

"Alhamdulillah kawanku di #Reformasi1998 dan terus berjuang mewujudkan cita-cita #Reformasi1998 Adian Napitupulu sudah membaik. Jaga kesehatan Bung!" tulis dia. 

Menumpuknya Lemak di Perut Bisa Jadi Alarm Bahaya untuk Kesehatan jantung

Fadjroel menuturkan bahwa dia juga berpesan kepada Menteri Kesehatan dr Terawan supaya melarang Adian untuk merokok. 

"Aku sudah bilang ke Menkes dr Terawan, 'Dokter, perintahkan Adian Napitupulu berhenti merokok!" ujarnya. 

Sering Nyeri Dada Sebelah Kiri? Bisa Jadi Ini Penyebabnya!

Sementara dalam kanal YouTube Jejak Aktivis, Adian mengucapkan terima kasih kepada sejumlah pihak yang telah membantunya. Dia mengaku kondisinya saat ini sudah jauh membaik, namun perlu beberapa hari untuk bisa melakukan aktivitas seperti sebelumnya.  

"Terima kasih untuk semua doa dari teman-teman, untuk PDIP, seluruh dokter yang sudah merawat. Saya masih dalam proses untuk stabilisasi dan butuh beberapa saat untuk istirahat tapi sampai sekarang kondisinya sudah jauh lebih baik," ujar Adian. 

Baca juga:

Deretan Kebijakan Jokowi Paling Kontroversial Sepanjang 2019

Kata Menag soal Pelarangan Perayaan Natal di 2 Kabupaten Sumbar

Sebelumnya diberitakan, Adian kolaps di atas pesawat ketika melakukan kunjungan kerja Komisi I DPR RI dari Jakarta menuju Palangkaraya, Kalimantan Tengah karena terkena serangan jantung. Diketahui, dia dikenal sebagai perokok berat dan memang memiliki masalah dengan jantungnya. 

Politisi PDIP yang bersamanya, Rudianto Tjen mengatakan bahwa saat itu Adian mengaku badannya lelah dan lemas. Rombongan pun meminta bantuan ke pihak Garuda untuk memasangkan oksigen. 

"Kebetulan penumpang ada seorang dokter. Kita semua panik, kita lupa nama dokter itu," ujarnya.

Ketika mendarat di Palangkaraya, Adian dirawat di RS Silvanus Palangkaraya. Setelah kondisinya memungkinkan untuk dirujuk ke Jakarta, akhirnya Adian dievakuasi ke RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya