Sederet Gebrakan Erick Thohir: Pilih Ahok hingga Copot Direksi BUMN

Menteri BUMN Erick Thohir.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA –  Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik 34 menteri dan empat pejabat setingkat menteri dalam Kabinet Indonesia Maju pada 23 Oktober 2019 lalu di Istana Negara, Jakarta. Setelah hampir dua bulan pelantikan, sejumlah menteri menunjukkan beberapa gebrakan yang dilakukan. 

GMF Aero Asia Bakal Rights Issue 11,7 Miliar Saham

Salah satu menteri Jokowi yang paling banyak mendapat sorotan lantaran gebrakan yang telah dilakukan, yakni Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Beberapa gebraka itu, yakni:

Bentuk satgas

Prabowo Sapa Warga Tinggalkan Akmil Naik Maung Garuda

Supaya bisa mempercepat penyelesaian proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, Erick Thohir membentuk task force atau satuan tugas (satgas) pada 4 November 2019 lalu. Satuan tugas tersebut dipimpin oleh Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra. 

Rencananya, kereta cepat Jakarta-Bandung ini akan disambungkan ke Surabaya. Dan proyek ini ditargetkan bisa mulai beroperasi pada dua tahun mendatang atau 2021. 

Kembangkan Startup Fintech RI, Danamon dan MUFG Siap Gelontorkan US$100 Juta

Pangkas deputi

Erick Thohir memangkas jumlah deputi Kementerian BUMN dari tujuh menjadi hanya tiga dan mengangkat seorang Inspektur (Irjen) yang berfungsi sebagai pengawas internal BUMN. Hal itu dilakukan untuk menciptakan birokrasi yang lebih efektif dan efisien sesuai dengan visi Presiden Jokowi. 

Sementara sejumlah deputi di era Menteri Rini Soemarno dialihkan menjadi pejabat di sejumlah korporasi BUMN. Mereka ditempatkan menjadi petinggi di sejumlah perusahaan pelat merah. 

Angkat Ahok dan Chandra Hamzah

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diangkat menjadi Komisaris Utama PT Pertamina. Alasan Erick mengangkat Ahok karena rekam jejaknya yang baik ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ahok diharapkan membawa perubahan dan memicu kinerja perusahaan minyak dan gas (migas) BUMN itu menjadi semakin baik. 

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Selain Ahok, Erick juga menunjuk mantan Komisioner Komisi Pemberantasn Korupsi (KPK) Chandra Hamzah menjadi Komisaris Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN). Alasannya memilih Chandra karena punya latar belakang hukum. 

Dengan begitu, dia diharapkan bisa mendorong BTN menjadi lebih baik dan sehat serta terhindar dari kegiatan korupsi. Pasalnya, BTN menjadi ujung tombak pembiayaan perumahan rakyat nasional. Tak cuma dua BUMN itu, Erick juga akan merombak jajaran komisaris di 140 BUMN. 

Copot direksi Garuda

Kasus penyelundupan komponen Harley Davidson dan dua sepeda Brompton dalam armada baru Garuda membuat Erick bersikap tegas. Erick memberhentikan sementara sejumlah direksi yang diduga terlibat dalam penyelundupan barang yang berpotensi merugikan negara hingga Rp1,5 miliar.

Direksi yang berada di pesawat itu dan diberhentikan sementara, yakni Direktur Utama Garuda I Gusti Ngurah Askhara, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal, Direktur Teknik dan Layanan Garuda Iwan Joeniarto, Direktur Human Capital Heri Akhyar, dan Direktur Operasi Bambang Adisurya. 

I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra atau Ari Askhara

Sementara Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Fuad Rizal diangkat menjadi Plt Direktur Utama, Plt Direktur Operasi sekaligus Plt Direktur Teknik dan Pelayanan. Sedangkan Dikektur Niaga Pikri Ilham Kurniansyah merangkap menjadi Plt Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha sekaligus Plt Direktur Human Capital.

Batasi direksi BUMN rangkap jabatan

Buntut dari skandal Garuda, Ari Askhara akhirnya diketahui menempati sejumlah kursi komisaris di anak dan cucu BUMN. Tak cuma dia, sejumlah direksi Garuda juga demikian. 

Karena itu, Erick akan melakukan pembenahan secara menyeluruh terkait rangkap jabatan direksi BUMN. Menurut Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, tidak efektif jika seorang direktur menduduki sejumlah jabatan komisaris di beberapa perusahaan karena menyebabkan fungsi komisaris sebagai pengawas menjadi tidak maksimal.

"Apalagi sekarang Pak Erick punya keinginan memperkuat komisaris," kata dia, beberapa waktu lalu.

Rombak direksi BUMN

Erick melakukan perombakan sejumlah direksi di BUMN. Hal itu dilakukan demi mengoptimalkan kinerja perusahaan. Beberapa BUMN yang direksinya dirombak, di antaranya PT Pertamina, BTN, Garuda, Bank Mandiri, Inalum.  Setelah sejumlah BUMN itu, direksi PT KAI juga akan dirombak. Menurut Arya, pergantian direksi ini supaya kinerja KAI semakin baik.

Baca juga: 7 Tokoh Nasional yang Kematiannya Paling Menggemparkan Tahun Ini

Bersihkan proyek BUMN di luar bisnis inti

Erick ingin supaya semua BUMN kembali ke bisnis intinya masing-masing. Karena itu, Kementerian BUMN akan mengusut perusahaan BUMN yang menggarap proyek di luar bisnis intinya. 

Contohnya, Pertamina yang memiliki bisnis hotel dan PT Krakatau Steel yang punya bisnis rumah sakit. Bahkan, beberapa BUMN nonlogistik juga punya bisnis di bidang itu. Untuk perusahaan BUMN yang punya bisnis tak sesuai dengan bisnis intinya akan digabung untuk membentuk perusahaan baru dengan BUMN yang sudah menjalankan bisnis tersebut. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya