Sukmawati-Gus Muwafiq Minta Dibui hingga Ancaman Demo Gede-gedean

Sukmawati Soekarnoputri
Sumber :
  • ANTARA Foto/Meli Pratiwi

VIVA – Sukmawati Soekarnoputri, Gus Muwafiq, dan Ade Armando menjadi sorotan publik. Pernyataan atau pertanyaan yang dilontarkan mereka beberapa waktu lalu dianggap menodai agama dan Nabi Muhammad SAW. 

Suswono Bertemu dengan Habib Rizieq di Mekkah, PKS: Pendukung Habib Rizieq Dukung RIDO

Akibatnya, beberapa pihak yang melaporkannya ke polisi. Para pelapor meminta mereka untuk diproses hukum. 

Bahkan hari ini, ratusan orang melakukan demo menuntut mereka ditangkap. Massa aksi demonstrasi dari gabungan Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan Front Pembela Islam (FPI) melakukan long march dengan berjalan kaki, naik motor, dan mobil komando dengan diiringi dari Masjid Al-Azhar, Jakarta Selatan ke Mabes Polri. 

FPI Jakarta Resmi Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta 2024

"Kami datang terkait kasus penistaan agama agar penegak hukum memproses," kata orator di Jakarta, Jumat, 13 Desember 2019, dikutip dari VIVAnews. 

Massa aksi menuntut polsisi memproses hukum dan memenjarakan ketiganya. Wakil Sekretaris Umum PA 212 KH Fikri Bareno meminta supaya kepolisian untuk menegakkan hukum terhadap kasus ini secara adil. 

FPI Bakal Gelar Aksi Reuni Akbar 411, Habib Syakur Bilang Begini

"Kami meminta aparat penegak hukum untuk menegakkan hukum seadil-adilnya karena dilaporkan di Polres dan di kantor-kantor polisi ini supaya ditemukan hukum secara adil. Supaya diproses, itu harapan kami," kata dia di depan Museum Polri. 

Jika ketiga terlapor tidak diproses hukum, dia mengancam, massa aksi akan kembali melakukan demo. Mereka akan terus berdemo hingga kasus tersebut diproses, layaknya kasus penistaan agama yang dilakukan oleh mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Selama Islam agama kami dinodai, kami tidak akan berhenti untuk melakukan protes ini secara konstitusional," ujarnya. 

Menurutnya, proses hukum yang dilakukan terhadap Sukmawati, Gus Muwafiq dan Ade Armando, lamban. Bahkan, saat ini masih menunggu Mabes Polri menerima audensi dari pihaknya terkait kasus yang menjerat ketiganya. 

"Rencana sedang diurus pertemuannya dengan Bareskrim. Kami sedang menunggu," ucap Fikri. 

Sementara itu, massa yang beraksi di depan Museum Polri itu akhirnya membubarkan diri usai perwakilannya bertemu dengan Bareskrim Polri. Mereka meninggalkan lokasi dengan tertib setelah membuang sampah yang ditinggalkan sekitar pukul 16.30 WIB. 

Kontroversi Sukmawati-Gus Muwafiq

Adapun kontroversi Sukmawati dipicu atas pertanyaan yang dilontarkan kepada peserta acara diskusi dengan tema 'Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkap Radikalisme dan Berantas Terorisme' pada Senin, 11 November 2019 lalu. Saat itu, dia sempat bertanya kepada peserta mengenai sosok yang berjasa merebut kemerdekaan Indonesia.

"Yang berjuang di abad 20 itu, nabi yang mulia Muhammad atau Insinyur Soekarno untuk kemerdekaan Indonesia?" tanya Sukma.

Ketika dikonfirmasi perihal itu, Sukma mengaku tak punya maksud untuk membandingkan ayahnya dengan Nabi Muhammad. Tujuannya bertanya soal itu karena ingin mengetahui apakah generasi muda paham dengan sejarah Indonesia atau tidak.    

Sementara Gus Muwafiq dilaporkan ke polisi karena ceramahnya yang menyinggung masa kecil Rasulullah SAW yang kurang terurus. 

"Sekarang ini digambarkan nabi lahir itu seperti ini, seperti ini. Nabi lahir biasa saja, enggak usah tiba-tiba dibuat bersinar. Kalau bersinar ketahuan, dipotong sama temannya Abrahah. Ada yang menceritakan, nabi lahir bersinar sampai langit. Kalau begitu ya dicari orang Yahudi, dibunuh. Biasa saja, lahir. Masa kecilnya rebes, ikut mbah," tuturnya.

Lebih lanjut dia menuturkan bahwa anak kecil kalau ikut kakeknya pasti tidak terlalu terurus. "Mbah itu di mana saja kalau mengurusi anak kecil itu tidak bisa," imbuh Muwafiq.

Sedangkan Ade Armando pernah dilaporkan pada awal tahun lalu karena dianggap menistakan agama. Laporan itu dilakukan lantaran dia mengunggah sesuatu yang dinilai menistakan hadist. Sementara baru-baru ini, dia dilaporkan ke polisi lantaran mengunggah foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan gambar Joker. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya