Indonesia Bakal Menjadi Tempat Berlatih Militer Laos

Menhan RI Prabowo Subianto kunjungan bersama dengan Menhan Laos
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Edward Ambarita

VIVA – Kekuatan Militer memiliki peran penting bagi pertahanan suatu negara. Tak heran, banyak negara yang memberikan pelatihan sangat serius bagi anggota militernya, untuk mendukung pertahanan negara.

Prabowo Gelar Sidang Kabinet, Menterinya Pakai Seragam Putih Biru

Pelatihan itu tak hanya dilakukan secara internal, tetapi bisa menggandeng negara lain. Seperti yang ditawarkan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kepada Negara Laos, berupa pertukaran antar perwira.

Kerjasama itu dipertegas dengan nota kesepahaman antara Prabowo, dengan Menteri Pertahanan Laos, Jenderal Chansamone Chanyalath, Rabu, 11 Desember 2019.

Alasan CSIRT Jadi Kunci Pertahanan Siber Indonesia

Staf Khusus Menhan Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan dalam kerja sama ini nanti bakal melibatkan pasukan elite milik TNI Angkatan Darat, Komando Pasukan Khusus atau Kopassus. Bahkan, taruna-taruna akademi militer Laos bisa belajar di Indonesia.

Baca juga: Mantan Bos Garuda Indonesia Ini juga Terseret Skandal Gundik?

Prabowo Signed Regulation to Erase MSME Bad Debts for Farmers

“Juga mempersilahkan bila Angkatan darat Laos membutuhkan pelatih-pelatih dari pasukan khusus TNI AD untuk melatih pasukan khusus Laos. Indonesia siap membantu," ujarnya dikutip dari VIVAnews, Rabu 11 Desember 2019.

Dahnil mengatakan, perjanjian kerja sama dengan Laos juga akan mencakup industri persenjataan. Dalam pertemuan itu, Prabowo memamerkan produksi alutsista yang dibuat PT. Pindad.

"Republik Laos yang tidak memiliki angkatan laut ini, juga tertarik dengan industri senjata Indonesia," kata Dahnil.

Menurut Dahnil, pertemuan kedua Menhan kedua negara tersebut merupakan kegiatan yang penting, mengingat Laos dan sejumlah negara di Asia Tenggara memiliki karakteristik tradisi perang gerilya.

Dengan karakteristik tersebut, Indonesia menyatakan kesiapannya membantu selama untuk menjaga pertahanan kawasan.

"Penting sesama negara ASEAN untuk saling bahu membahu memperkuat pertahanan regional," kata Dahnil.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya