Gunung Kidul Diguncang Gempa 4,5 Magnitudo, Tak Berpotensi Tsunami

Ilustrasi mesin seismograf membaca gempa.
Sumber :
  • ANTARA Foto/Nyoman Budhiana

VIVA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG melaporkan, wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa diguncang gempabumi tektonik, Hari Senin, 9 Desember 2019, pukul 10.47.25 WIB.

Gunung Kerinci Alami Gempa 1.884 Kali, Berpotensi Tiba-tiba Erupsi Tanpa Ada Gejala

"Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempabumi ini berkekuatan M=5,0 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi Mw=4,5," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono di Jakarta,

Ia menjelaskan, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,05 LS dan 110,14 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 130 km arah barat daya Kota Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada kedalaman 40 km.

Gempa Dahsyat M 7,3 Vanuatu, Kemlu: Tidak Ada WNI Jadi Korban

Maka, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," katanya.

Gempa Dahsyat M 7,3 Vanuatu, Kemlu Terus Cari Info soal Kondisi WNI

Tapi, guncangan  gempa bumi ini dirasakan di Bantul, Berbah Sleman, Wonosari, Wates II MMI dengan getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Hingga saat ini, lanjut dia, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

"Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," katanya.

Maka dari itu, Rahmat mengimbau kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya