Tambah Libur PNS, PKS: Pemerintah Tak Paham Reformasi Birokrasi

Ilustrasi PNS.
Sumber :

VIVA – Anggota Komisi II DPR dari PKS Mardani Ali Sera menilai pemerintah tidak paham reformasi birokrasi sehingga mewacanakan untuk menambah hari libur bagi pegawai negeri sipil (PNS). Menurut dia, wacana tersebut tidak produktif.

Dukungan Jokowi ke Ridwan Kamil Disebut Lebih Kuat daripada Anies ke Pramono

“Ini sama seperti lontaran isu pemangkasan eselon 3 dan 4, lalu dengan artifisial intelijen, sama dengan lontaran-lontaran yang tidak produktif dalam memahami reformasi birokrasi,” kata Mardani seperti dikutip dari VIVAnews, Rabu, 4 Desember 2019.

Menurut dia, harusnya pemerintah punya grand design reformasi birokrasi jika Indonesia ingin maju. Sehingga, tidak melempar satu-satu wacana itu tapi dibuat grand design dalam jangka panjang, yakni 10 tahun ke depan.

Pengamat Ingatkan Pemerintah Harus Antisipasi Penyebaran Paham Khilafah saat Pilkada

“Kemarin PNS bisa kerja di rumah, ramai lagi. Ini libur lagi,” ujarnya.

Ia mengatakan, usulan penambahan hari libur bagi ASN bukan pendidikan politik yang baik untuk masyarakat, justru pemerintah dianggap buang-buang modal sosial. Sebaiknya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan kesejahteraan untuk rakyat.

Isu Kelompok Rentan Mesti Bisa Dipertimbangkan Cagub dalam Programnya Jika Menang Pilkada

“Jadi usul saya, pemerintah cerdas sedikit kenapa, jangan melempar yang seperti ini yang tidak jelas. Sekarang kita sudah menambah menteri 34, tambah wamen, lalu mau libur itu. Lho, yang bekerja siapa gitu?” katanya.

Sebelum wacana libur hari Jumat bagi PNS bergulir, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Manoarfa mengatakan bahwa Bappenas akan melakukan uji coba terhadap 1.000 PNS Bappenas untuk bekerja di mana pun, tak perlu di kantor mulai awal tahun depan.

"Bappenas ingin menjadi contoh dulu. Mudah-mudahan 1 Januari 2020 bisa kita laksanakan," ujarnya, beberapa waktu lalu.

Namun pihaknya masih akan memantau konsep PNS yang bekerja tanpa harus ke kantor. Ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan kehidupan modern saat ini, di mana generasi kekinian banyak yang bekerja dengan cara tersebut.

Simulasi paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok di survei.

Duet Imam–Ririn Punya Kans Besar Menang dan Berpotensi Pertahankan Dominasi PKS di Depok

Paslon Imam-Ririn juga diharapkan responden survei untuk memimpin Kota Depok 5 tahun ke depan yang tergambar dari perolehan elektabilitas.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024