Airlangga Hartarto Apresiasi Bamsoet Mundur dari Bursa Ketum Golkar

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto mengapresiasi keputusan Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang mundur dari bursa calon Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2024.

Polri Diminta Jerat Bandar Clandestine Laboratorium Narkoba di Bali dengan Pasal TPPU

"Ketua MPR Bapak Bambang Soesatyo, saya apresiasi setinggi-tingginya karena menarik diri dari bursa pencalonan Ketum Golkar," kata Airlangga saat memberikan kata sambutan Musyawarah Nasional (Munas) X Partai Golkar di Jakarta, Selasa malam, 3 November 2019, dikutip dari tvOne.

Lebih lanjut Airlangga mengatakan bahwa Bamsoet menyatakan dengan tegas untuk setia dengan komitmennya mengutamakan persatuan. Selain itu, juga mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan lainnya.

21 Juta Orang Indonesia Jadi Nasabah Kripto, Bamsoet Desak Pemerintah Perketat Pengawasan

"Saya mengapresiaai itu sebagai contoh kedewasaan Partai Golkar dan cerminan demokrasi serta bersama-sama mengembangkan Partai Golkar," ujarnya.

Atas keputusannya itu, Airlangga juga berterima kasih kepada Bamsoet karena membuka Munas Partai Golkar malam hari ini menjadi adem dan tenang. Karena itu, Partai Golkar berjanji tidak akan terpecah lagi.

Ekonomi Kuartal III Tumbuh 4,95 Persen, Begini Jurus Pemerintah Kejar Target 8 Persen

"Ini akan menjadi momentum untuk membesarkan partai, bukan sebaliknya," ujar dia.

Sementara itu, selain Bamsoet, kandidat lain yang juga mengundurkan diri dari pencalonan Ketum Golkar periode lima tahun ke depan, yakni Ali Yahya. Dengan begitu, hanya ada tiga calon yang akan memperebutkan Ketum Golkar periode lima tahun ke depan, yakni Airlangga Hartarto, Ridwan Hisjam, dan Agun Gunandjar Sudarso.

(FOTO Ilustrasi) Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri saat konferensi pers usai KPK resmi menahan tersangka baru korupsi di Sidoarjo, Jawa Timur

Calon Dewas KPK Heru Kreshna Tak Setuju Tersangka Korupsi Dipajang ke Publik: Itu Membunuh karakter

Calon Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi, atau Dewas KPK, Heru Kreshna Reza, mengaku dia tidak setuju jika seorang tersangka kasus korupsi ditampilkan ke publik.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024