Banjir Bandang Landa Solok Selatan, Gara-gara Illegal Logging?
- VIVA.co.id/Andri Mardiansyah
VIVA – Polres Solok Selatan Sumatera Barat bakal mendalami kemungkinan praktik illegal logging atau pembalakan liar di sekitar lokasi banjir bandang di Nagari Pakan Rabaa, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Solok Selatan. Banjir tersebut menyebabkan 25 unit rumah dan lahan pertanian warga rusak. Ada kemungkinan praktik illegal logging berandil besar menyebabkan bencana banjir bandang tersebut.
Wakapolres Solok Selatan, Kompol Ediwarman mengatakan untuk memastikan ada atau tidaknya praktik illegal logging tersebut, membutuhkan waktu dan proses penyelidikan yang cukup panjang. Saat ini, Polres Solok Selatan fokus pada penanganan korban terdampak setelah bencana banjir bandang melanda Minggu malam 24 November 2019.Â
"Kalau sampai sekarang, kita melihat penyebabnya terjadi ini memang karena tingginya curah hujan. Sampai saat ini kita masih belum bisa memastikan. Kami fokus kepada evakuasi kemudian membantu logistik warga. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan kalau misalnya nanti ada hal-hal lain penyebabnya (praktik illegal logging) akan kita tindak lanjuti," kata Ediwarman, Selasa 26 November 2019.
Menurut Ediwarman, hingga kini jajaran Polres Solok Selatan masih berusaha menembus lokasi banjir bandang yang sejak hari kejadian tertutup material berupa lumpur, bebatuan dan potongan-potongan kayu. Selain alat berat, kata Ediwarman, Polres membutuhkan mesin pemotong kayu.
Patauan VIVA.co.id, di area lokasi terdampak banjir bandang yang melanda dua kampung, Sapan Salak dan Jorong Manggih, banyak ditemui potongan-potongan kayu dengan ukuran bervariasi. Banyak gelondongan kayu dengan diameter yang cukup besar di lokasi terdampak banjir bandang.
Selain menutup akses jalan menuju kedua kampung itu, material potongan kayu juga menghantam perumahan warga setempat. Sekitar 300 jiwa lebih, saat ini terpaksa harus mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Salah satunya, di kantor Balai Adat Nagari Pakan Rabaa.
Sejak empat hari belakangan, Kabupaten Solok Selatan diterjang banjir akibat intensitas curah hujan yang meningkat. Tercatat, ada empat kecamatan yang diterjang banjir yakni, Kecamatan Sangir, Kecamatan Koto Parok Gadang Diateh, Kecamatan Sungai Pagu dan Kecamatan Pauh Duo.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan merilis, 1.103 kepala keluarga dengan total 5.932 jiwa, terdampak banjir yang disebabkan tingginya intensitas curah hujan dan luapan beberapa sungai di kabupaten yang terkenal dengan destinasi wisata Seribu Rumah Gadang itu.