Megawati Tolak Pembangunan Jembatan Selat Sunda, Ini Alasannya
- ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
VIVA – Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri, menceritakan ketidaksetujuan terhadap mega proyek pembangunan jembatan Selat Sunda. Karena dinilai belum tepat dibangun mengingat potensi bencana di wilayah tersebut.
Pernyataan itu disampaikan Megawati saat berpidato dalam acara penghargaan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Indonesia (BMKG) untuk Tokoh Pelopor di bidang Lingkungan dan Kemanusiaan. Megawati menerima penghargaan dari BMKG.
"Saya katakan, saya menentang itu (jembatan Selat Sunda) sepanjang jembatan itu tidak mampu menangani (gempa) 8,7 richter keatas,” kata Megawati di Auditorium BMKG Jakarta, Senin 25 November 2019 dilansir dari VIVAnews.
Berdasarkan catatan VIVAnews, proyek pembangunan jembatan yang ditaksir hingga Rp 100 triliun akhirnya ditunda di masa periode pertama pemerintahan Jokowi.
Proyek yang rencananya menghubungkan Merak-Bakeuheni atau Pulau Jawa - Sumatra itu batal karena pemerintah menganggap jembatan bakal menghilangkan identitas Indonesia sebagai negara maritim. Otomatis jika jembatan terbangun, maka jalur laut yang biasanya dilalui kapal ferry akan mati.
Megawati pun dalam kesempatan itu ingin menyampaikan alasannya kepada pemerintah mengapa dia belum setuju terhadap pembangunan jembatan yang dikenal JSS tidak layak untuk dilanjutkan.
"Sayang Pak (Menteri) PU Pera tidak ada," kata Megawati saat menanyai keberadaan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Seperti diketahui, Jembatan Selatan Sunda digadang- gadang sebelumnya akan menjadi jalan darat apung penghubung terpanjang di dunia jika benar terealisasi.
Wacana pembangunan muncul kembali belum lama ini menyusul pernyataan Dari Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) yang meminta pemerintah mempertimbangkan kembali pembangunan JSS.
Alasannya, asosiasi melihat keberadaan JSS akan memperlancar arus barang dan orang usai tersambungnya tol di Jawa dan Sumatera.