Guru Honorer di Depok, Gajinya Ada yang Gak Sampai Rp2 Juta
- VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan (Depok)
VIVA – Masih ada guru, terutama mereka yang berstatus kontrak atau honorer belum sejahtera. Bahkan, gajinya tidak sampai Rp2 juta per bulan.
Data Disdik Kota Depok mencatat guru honorer di Kota Depok ada sekitar 2.000 orang. Dari jumlah itu, beberapa di antaranya masih bergaji minim. Misalnya, guru Sekolah Dasar (SD) dengan masa kerja 0-5 tahun mendapat gaji Rp1,25 juta. Gaji guru honorer tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebesar Rp1,5 juta.
Sementara guru yang sudah bertugas selama lima tahun lebih dan 10 tahun lebih mendapat gaji di atas Rp2 juta. Sedangkan masa kerja lebih dari 12 dan 15 tahun, digaji Rp2,75 juta.
Kepala Disdik Depok Mohammad Thamrin bilang bahwa peningkatan taraf gaji bagi guru honorer sudah dilakukan dalam dua tahun terakhir. Mereka digaji berdasarkan masa kerja dan pendidikan.
"Sudah dua tahun ini untuk penggajian untuk guru honorer berdasarkan masa kerja guru yang bersangkutan dan pendidikan. Di daerah lain, banyak yang disamaratakan, jadi kasihan yang sudah memiliki masa kerja yang lama. Berdasarkan pendidikannya yang sudah S1 atau S2 itu kita hargai juga," kata dia, di Depok, Senin, 25 November 2019, seperti dikutip dari VIVAnews.
Sementara untuk kesejahteraan guru swasta, menurut Thamrin, sudah diberikan anggaran khusus bagi guru honorer dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Besarannya Rp100 ribu per bulan.
"Masih hanya stimulan saja karena jumlah guru honorer swasta luar biasa jumlahnya. Di Madrasah juga kita berikan, kemudian guru swasta lainnya kita berikan juga," ujarnya.
Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan bahwa Pemkot Kota Depok terus berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan guru, khususnya yang masih berstatus honorer. Pihaknya juga sedang mengusulkan supaya guru honorer bisa menggunakan seragam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sekali dalam sebulan demi mengingatkan para guru yang tergabung dalam satu lembaga yang mengikatnya dengan komitmen kode etik sebagai guru.
"Saya berharap Hari Guru ini bisa menjadi pemicu kita untuk mengingatkan jasa guru. Kita minta restu dari Mendagri dan Menpan-RB," ungkap Idris.
Bantuan untuk siswa miskin
Pemkot Depok juga memberikan bantuan dana operasional sekolah untuk siswa miskin. Bagi SD dan Madrasah Ibtidaiyah, kata Thamrin, diberikan bantuan senilai Rp2 juta per tahun.
Sementara untuk SMP atau MTS sebesar Rp3 juta per tahun. Begitu juga dengan siswa miskin SMA yang rawan DO pun diberikan Rp3 juta tiap tahun.
"Masing-masing diajukan oleh sekolah. Nantinya usulan yang ada dari sekolah akan diverifikasi oleh dinas sosial karena kita juga tidak bisa sembarangan. Program yang disampaikan Pak Wali Kota dalam RPJMD ini harapannya tuntas," tutur Thamrin.