Massa Ojek Online Berpotensi Jadi Pion Politik?
- bbc
Rentetan aksi solidaritas yang dilakukan oleh para pengendara ojek online, termasuk pengambilan paksa jenazah bayi di RSUP M Djamil di Padang, memicu pertanyaan: sejauh mana kekuatan massa para pengendara ojek online bisa dikerahkan?
Pengamat sosial Universitas Indonesia, Devie Rahmawati, menilai bahwa gerakan ojek online alias ojol adalah gerakan yang bersifat organik. Solidaritas mereka tumbuh atas dorongan kesamaan profesi dan kepentingan tertentu yang sifatnya sementara, persis seperti yang terjadi pada insiden di Padang.
"Ketika di lapangan mereka kemudian saling membantu, karena sama-sama menggunakan warna atribut jaket tertentu yang menunjukkan mereka satu profesi," tutur Devie kepada BBC News Indonesia, Kamis (21/11).
"Itu hal yang sebenarnya sangat organik, itu sangat alamiah, hal yang sangat dasar."
Devie tak memungkiri bahwa kesan masif muncul dari gerakan solidaritas ojol yang tampak selama ini.
"Mereka punya atribut yang kemudian memperlihatkan--lebih mudah mengidentifikasi mereka. Jadi dipersepsikan bahwa mereka adalah gelombang yang sangat besar, karena mereka punya atribut simbolik yang terlihat di publik," jelas Devie.
Akan tetapi, menurutnya, sulit bagi kekuatan massa ojol untuk diubah menjadi suatu gerakan politik. Pasalnya, diperlukan aktor yang mampu mengikat massa yang pada dasarnya tidak memiliki kesamaan ideologis.
"Itu tidak akan mudah. Karena biasanya solidaritas sosial yang sifatnya organik itu sangat kompleks, karena orang itu benar-benar sangat beragam sekali. Heterogen sekali," kata Devie.