Pasca Kasus Batik Air, Pilot Kini Wajib Cek Kesehatan Sebelum Terbang
- bbc
Kementerian Perhubungan memerintahkan seluruh operator penerbangan melakukan pengecekan kesehatan seluruh staf penerbangan menyusul pingsannya pilot Batik Air dalam penerbangan dari Jakarta ke Kupang yang menyebabkan pesawat mendarat darurat, Minggu (17/11).
Perintah pemeriksaan kesehatan itu disuarakan Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti, sebagaimana diatur Regulasi Keselamatan Penerbangan Sipil (CASR).
"Sebelum terbang, operator penerbangan wajib melakukan pemeriksaan kesehatan pilot, kru kabin, dan teknisi yang bertugas. Ini sangat penting agar keselamatan dan keamanan penumpang selama dalam penerbangan terjamin," kata Polana dalam keterangan kepada wartawan.
Hal itu berkaitan dengan peristiwa pendaratan darurat penerbangan pesawat Batik Air ID-6548 di Bandara El Tari Kupang, Minggu (17/11), setelah pilot Djarot Harnanto mendadak pingsan.
Menurut juru bicara Lion Air Group, perusahaan induk Batik Air, Danang Mandala, pesawat tersebut sudah dipersiapkan dengan baik sesuai dengan standar operasional prosedur.
"Batik Air membawa tujuh kru dan 148 tamu. Sebelum diberangkatkan, pesawat Airbus 320-200 registrasi PK-LUF sudah melalui pemeriksaan lebih awal dan seluruh kru menjalani pemeriksaan kesehatan, dinyatakan laik terbang atau airworthy for flight ," ujar Danang dalam keterangannya, Senin (18/11).
Danang mengatakan Batik Air mengudara dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada 09.12 WIB menuju Kupang. Adapun pesawat ini dijadwalkan tiba di El Tari pukul 12.40 Wita.
"Sebelum menurunkan ketinggian, Pilot in Command (PIC) dalam hal ini pilot merasa adanya gangguan kesehatan dengan indikasi pusing berat sehingga membuat konsentrasi terpecah dan lemas,"jelas Danang.
Seluruh kru yang bertugas lantas memberikan pertolongan pertama.
"Penerbangan ID-6548 dengan komando kopilot atau first officer lalu menginformasikan bahwa pesawat akan mendarat dalam keadaan darurat alias emergency landing ," ucap Danang.
Setelah pesawat berada di landas parkir, pilot langsung dilarikan ke rumah sakit.
Salah seorang penumpang Batik Air, Libby Sinlaeloe, ketika dihubungi wartawan di Kupang, Minggu (17/11), membenarkan adanya pendaratan darurat pesawat tersebut di Bandara El Tari Kupang.
"Betul penerbangan kami dengan Batik Air tadi mendarat darurat setelah 30 menit sebelumnya pesawat bergoyang-goyang di udara sebelum mendarat di Bandara El Tari Kupang," katanya sebagaimana dikutip kantor berita Antara .
Dia menjelaskan ketika pesawat mendarat sampai ujung landasan, mesin pesawat langsung mati.
"Mesin pesawat tiba-tiba mati dan pesawat berhenti di ujung landasan sehingga membuat suasana ribut dalam pesawat karena semua pada panik," katanya.
Pemeriksaan narkoba
Kepala Bidang Humas Polda NTT, AKBP Jo Bangun, mengatakan bahwa hasil tes urine terhadap pilot Djarot Harnanto negatif narkoba.
"Hasil tes urine yang dilakukan oleh Ditresnarkoba Polda NTT kepada yang bersangkutan menunjukkan hasil negatif, " katanya kepada wartawan di Kupang, Senin (18/11), sebagaimana dilansir kantor berita Antara.
Ia mengatakan proses pemeriksaan oleh Resnarkoba kepada pilot tersebut dilakukan pada Minggu (17/11) malam saat pilot tersebut sadar dari pingsannya.
"Pemeriksaan urine dilakukan semalam dan memang hasilnya negatif. Selain itu pilot tersebut diberikan beberapa pertanyaan seputar kejadian tersebut," tambahnya.
Sang pilot kini masih menjalani perawatan di rumah sakit di Kupang.