Sekolah di Manado Diliburkan karena Gempa Susulan
- VIVA/Agustinus Hari
VIVA – Gempa susulan terjadi puluhan kali usai gempa Maluku Utara dengan magnitudo 7,1 pada Kamis malam, 14 November 2019. Di Manado, Sulawesi Utara, gempa susulan pun masih terjadi hingga Jumat pagi, 15 November 2019.
Gempa susulan bermagnitudo 5,9 dengan pusat gempa berada di laut 140 kilometer Barat Laut Halmahera dengan kedalaman 10 km dirasakan di wilayah Bitung, Manado, Ternate, Minahasa Selatan dan Tahuna.
Mengantisipasi gempa susulan yang masih akan terjadi di sekitar wilayah tersebut, sekolah di Manado memulangkan siswanya sejak pukul 09.00 WITA. Dikutip dari VIVAnews, para orangtua di SD Negeri 12 Manado menjemput anaknya setelah mendapat informasi dari guru bahwa mereka memulangkan semua siswa.
"Saya jemput anak pulang karena pihak sekolah menyuruh anak-anak pulang lebih cepat, takut ada tsunami," kata salah satu orangtua siswa bernama Sukardi Takarendehang di Manado, Jumat, 15 November 2019.
Hal yang sama juga dilakukan SMP Negeri 1 Manado. Mereka memulangkan siswanya lebih cepat hari ini karena khawatir gempa susulan masih akan terjadi. Biasanya siswa pulang sekitar pukul 11.30 WITA pada hari Jumat, namun karena potensi gempa susulan, para siswa dipulangkan pukul 09.30 WITA.
"Saat terjadi gempa, wali kelas perintahkan kami pulang. Mereka takut gempa terus terjadi," kata siswa kelas VIII, Alexander Wusyang.
Sementara Wali Kota Manado Vicky Lumentut mengimbau kepada waranya untuk tetap tenang meski gempa susulan masih terjadi. Menurutnya, gempa susulan yang terjadi hingga saat ini, tercatat sebanyak 82 kali dan tujuh kali dirasakan di Manado.
Dia juga meminta warga waspada dan aktif mengikuti perkembangan informasi dari BMKG maupun akun pemerintah terkait gempa. Dia pun minta kepala satuan perangkat daerah, camat, lurah dan kepala lingkungan untuk segera melaporkan kejadian pascagempa.
"Jangan percaya berita hoax yang beredar di masyarakat. Semoga Tuhan beserta kita semua dan tidak ada bencana terjadi di Manado," ujarnya.