Warga Sudah Beraktivitas Normal Pascagempa Malut

Ilustrasi Gempa Maluku Utara
Sumber :
  • VIVA.co.id/BMKG

VIVA – Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan, masyarakat di Halmahera Barat, Maluku Utara (Malut) sudah kembali beraktivitas seperti biasa usai dilanda gempa bumi pada Kamis malam, 14 November 2019.

Gempa Guncang Kabupaten Sukabumi dan Konawe Selatan

Menurut dia, BPBD Halmahera Barat sampai saat ini menyampaikan belum ada laporan dampak kerusakan maupun korban. Tapi, BPBD Halmahera Barat masih terus melakukan patroli dan pendataan terkait situasi di lapangan.

“Gempa susulan dirasakan cukup kuat, situasi di Kota Bitung dalam kondisi normal. Tapi, masih ada masyarakat yang bertahan di tempat tinggi karena ada gempa susulan. Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan dan korban jiwa,” kata Agus melalui keterangan tertulisnya, Jumat, 15 November 2019.

Gunung Kerinci Alami Gempa 1.884 Kali, Berpotensi Tiba-tiba Erupsi Tanpa Ada Gejala

Di samping itu, Agus bilang, di Kota Ternate juga aktivitas masyarakat terlihat normal. Kemudian, belum ada laporan warga kota terkait kerusakan dan korban. Namun, BPBD Kota Ternate masih terus melakukan pemantauan di lapangan.

“Pihak kelurahan setempat masih melakukan pendataan terkait kerusakan di wilayah tersebut. Warga yang semalam menjauh dari pantai, pagi ini juga sudah mulai berangsur kembali ke rumah,” ujarnya.

Gempa Dahsyat M 7,3 Vanuatu, Kemlu: Tidak Ada WNI Jadi Korban

Namun demikian, Agus mengimbau kepada seluruh masyarakat di kawasan Maluku Utara untuk tetap siaga terhadap gempa susulan.

Data Pusdalops BNPB mencatat dua orang mengalami luka, yakni Delvi Peo dan Mesin Bunga yang berasal dari Kecamatan Batang Dua, Kota Ternate. Sedangkan dampak kerusakan, gempa memicu kerusakan di Kota Ternate, seperti rumah dan rumah ibadah rusak ringan.

Pusdalops BNPB mencatat enam rumah rusak ringan, di antaranya di Kelurahan Mayau tiga unit, Lekewi dua dan Bido satu. Semuanya di Kecamatan Batang Dua, Kota Ternate, sedangkan dua unit gereja rusak ringan di Kelurahan Bido dan Lelewi.

Upaya yang terus dilakukan berkoordinasi dengan BMKG, BPBD Kabupaten dan kota serta sektor terkait untuk mengidentifikasi korban kerusakan dan kerugian akibat gempa bumi. Di samping itu, posko telah didirikan di Jalan Hasan Esa Takoma, Ternate.

Sebelumnya BMKG melaporkan gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7,1 terjadi pada tanggal 14 November 2019, pukul 23.17 pada lokasi 1,67 LS 126.39 BT di kedalaman 73 Km. BMKG sempat memberi peringatan dini tsunami.

Agus mengatakan pascagempa terjadi gelombang tsunami dengan ketinggian masing-masing 0,6 meter di Ternate pada pukul 23.43 WIB dan 0,9 meter di Jailolo  pada pukul 23.43 serta 0,10 meter di Bitung pada pukul 00.08 WIB. Namun BMKG akhirnya mencabut peringatan dini tsunami pada pukul 01.45 WIB.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya