Tingkatkan Gemar Membaca, Pemprov DKI Buat Gerakan Baca Jakarta

Program peningkatan gemar membaca di DKI Jakarta.
Sumber :

VIVA – Dalam rangka peningkatan kegemaran membaca di DKI Jakarta, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) menerapkan pola Pemerintahan 4.0, yakni pemerintah berperan sebagai fasilitator dan kolaborator.  Salah satu wujud nyata adalah membangun kolaborasi dengan Forum Taman Bacaan Masyarakat (unsur komunitas) dan BUMD (unsur swasta).

Bansos Kartu Lansia Jakarta Tahap 4 Cair! Penerima Dapat Rp900 Ribu

Gerakan ini merupakan gerakan tantangan membaca kepada anak usia 7-12 tahun untuk membaca selama 30 hari. Tujuannya adalah menciptakan ekosistem membaca yang berkelanjutan yang terbangun melalui sebuah kebiasaan. 

Ekosistem yang dimaksud adalah bagaimana masyarakat menjadi relawan, peserta yang terbangun kebiasaan membaca, sektor swasta ambil peran terhadap kegiatan membaca dan pemerintah sebagai kolaborator.

Begini Antisipasi Teguh Setyabudi Atasi Banjir di Jakarta

Gerakan Baca Jakarta tersebar di titik-titik baca sebanyak 143 titik di DKI Jakarta dengan jumlah relawan yang berpartisipasi sebanyak 928 relawan. Relawan berasal dari para profesional, orang tua, pengelola titik baca dan masyarakat umum yang peduli dengan kegemaran membaca anak-anak. 

Baca Jakarta terbukti menjadi stimulus positif peningkatan kegemaran membaca melalui hasil proses kerjasama yang baik antar elemen masyarakat, swasta, dan pemerintah sebagai proses membangun ekosistem membaca. 

Pemprov DKI Jakarta Gratiskan Pajak BBNKB hingga Januari 2025

Dengan pola tersebut, Gerakan Baca Jakarta berhasil menjaring 3.551 (tiga ribu lima ratus lima puluh satu) peserta anak-anak yang tersebar di seluruh DKI Jakarta termasuk Kepulauan Seribu. 

Gerakan Baca Jakarta juga mampu merangkul peran aktif BUMD. Hal ini terbukti dengan seluruh kebutuhan kegiatan melalui peran serta 6 BUMD. 

Peran Baru Dispusip

Sejak 2018, per tanggal 24 Januari, Pemprov DKI Jakarta di bawah Pemerintahan Gubernur Anies Baswedan menandatangani pelimpahan PDS HB Jassin yang kemudian dikelola oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Provinsi DKI Jakarta. 

Ini merupakan peran baru bagi Dispusip sebagai pengelola sumber daya manusia dan khasanah kesastraan yang sebelumnya dikelola oleh yayasan H.B Jassin.

PDS HB Jassin bermula dari koleksi dokumentasi sastra yang dihimpun oleh Hans Bague Jassin pada tahun 1933, yang tercetus karena hobi Bapak Jassin dalam mengumpulkan karya sastra.

H.B Jassin terletak di komplek Taman Ismail Marzuki-Cikini.Mengelola koleksi yang terdiri dari buku fiksi - non fiksi, naskah asli para sastrawan, naskah drama, biografi, rekaman suara, video, dan foto-foto pengarang.

Yayasan dan Pemprov DKI Jakarta akan sama-sama berkoordinasi, kerjasama dan sinergi dalam rangka pengembangan sastra. Diharapkan kedepannya dengan pengelolaan yang lebih baik, PDS HB Jassin menjadi pusat dokumentasi sastra tingkat regional hingga tingkat dunia yang dapat digunakan sebagai rujukan mahasiswa ataupun peneliti sastra dalam mencari informasi terkait kesusastraan.

Jumlah Koleksi yang tercatat di PDS H.B Jassin saat ini sebanyak 134.177 judul, 165.214 eksemplar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya