Cangkul Masih Impor, Jokowi: Kebangetan Banget!

Presiden Joko Widodo.
Sumber :
  • Twitter Joko Widodo

VIVA – Presiden Joko Widodo alias Jokowi heran sekaligus kesal dengan sejumlah barang yang bisa diproduksi di dalam negeri, tapi kenyataannya masih diimpor. Karena itu, dia meminta Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) serta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk membuat desain pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) supaya barang yang bisa diproduksi di dalam negeri, tak perlu diimpor.

Sekjen Blak-blakan Bilang Projo Siap Berubah Jadi Partai jika Diperintahkan Jokowi

Salah satu barang yang bisa diproduksi sendiri namun masih diimpor, kata Jokowi, yakni cangkul. Hingga tahun 2016 lalu, Indonesia tercatat masih melakukan impor cangkul dari China. Jumlah cangkul yang diimpor pun mencapai ratusan ribu.

"Apakah negara kita yang sebesar ini, industrinya yang sudah berkembang, pacul, cangkul harus impor?" kata Jokowi saat membuka Rakornas Pengadaan 2019, Transformasi Pengadaan di Era Digital untuk SDM Unggul Indonesia Maju di Jakarta Convention Center, Rabu, 6 November 2019, seperti dikutip dari VIVAnews.

Demokrat Ogah Ikut Campur Urusan PDIP yang Pecat Jokowi dan Gibran

Jokowi menilai bahwa UKM di dalam negeri sangat bisa memproduksi sendiri alat pertanian seperti cangkul. Tak cuma cangkul, ada barang lain yang juga bisa diproduksi di dalam negeri. Karena itu, dia meminta untuk menghentikan impor barang yang bisa diproduksi di dalam negeri lantaran yang diuntungkan dari impor barang-barang tersebut adalah negara pengimpor.

"Enak banget itu negara di mana barang itu kita impor. Kita masih defisit transaksi berjalan, defisit neraca perdagangan, (tapi) masih impor," ujar Jokowi.

Sosok Misterius Pria Bertelanjang Dada saat Anak Bos Toko Roti Ditangkap, Ibu Muda Diperkosa Tetangga

Di sisi lain, dia mengakui bahwa ada beberapa pihak yang lebih suka melakukan impor. Alasannya, barangnya lebih murah dan pengusaha bisa diuntungkan. Namun akibatnya, tidak tercipta lapangan pekerjaan di dalam negeri karena kebutuhan barang dipenuhi dengan cara impor.

Mengingat hal itu, mantan gubernur DKI Jakarta itu meminta LKPP memetakan kebutuhan barang yang bisa diproduksi dan dirakit di dalam negeri. Kebijakan yang dibuat pun harus menguntungkan UKM. Dia menegaskan kembali bahwa negeri ini masih mengalami defisit neraca perdagangan, karena itu jangan lagi hobi impor untuk barang-barang yang bisa diproduksi sendiri.

"Padahal kita defisit neraca perdagangan, kok kita masih hobi impor, ya kebangetan banget. Uangnya pemerintah lagi. Kebangetan banget," tandasnya.

Ketua DPP Nasdem sekaligus timses Anies-Muhaimin, Willy Aditya.

Nasdem Terbuka jika Jokowi Ingin Gabung Usai Dipecat PDIP

Nasdem menyerahkan keputusan bergabung ke dalam partai politik kepada Jokowi.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024