Kapolri Idham Azis Ternyata Pernah Gagal Jadi Wakapolri
- ANTARA Foto/Wahyu Putro
VIVA – Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melantik Jenderal Idham Azis menjadi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) di Istana Negara pada Jumat, 1 November 2019. Idham menggantikan Jenderal (Purn) Tito Karnavian yang saat ini menjadi menteri dalam negeri (mendagri) dalam Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019-2024.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu sempat digadang-gadang menjadi calon wakil kepala kepolisian Republik Indonesia (wakapolri) sekitar tahun 2018. Saat itu, ia dikabarkan akan menggantikan Syafruddin yang mengundurkan diri dari jabatan wakapolri.
Karena Syafruddin dilantik Presiden Jokowi menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) menggantikan Asman Abnur. Meski gagal menjadi wakapolri saat itu, kini Idham mendapatkan mukjizat dari Allah SWT dilantik menjadi kapolri.
"KUN FAYAKUN. Kalau Allah SWT sudah berkehendak, tidak ada satu kekuatan apapun yang bisa menghalanginya. Gagal jadi wakapolri, sekarang langsung jadi kapolri. Selamat!" kata Ketua MPR RI Bambang Soesatyo lewat akunnya di Instagram.
Mukjizat dari Allah SWT
Anggota DPR RI mengesahkan Idham Azis sebagai Kapolri dalam rapat paripuna di Gedung DPR pada Kamis, 31 Oktober 2019. Atas hal itu, Idham bersyukur atas amanah yang diberikan sebagai kapolri.
"Secara pribadi saya mensyukuri ini adalah bagian dari mukjizat Allah terhadap diri saya," kata Idham, seperti dikutip dari VIVAnews.
Idham berjanji akan memberikan yang terbaik selama memimpin Korps Bhayangkara. "Saya berjanji untuk memberikan pengabdian yang terbaik bagi institusi Polri, masyarakat, negara dan bangsa," ujarnya.
Diketahui, Idham lahir di Kendari, Sulawesi Tenggara, 30 Januari 1963. Dia menikah dengan Fitri Handari dan dikaruniai empat orang anak, yakni Ilham Urane Azis, Irfan Urane Azis, Firda Athira Azis dan Pandu Urane Azis.
Banyak prestasi yang ditorehkan oleh lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1988 itu, baik bidang reserse maupun bidang antiteror. Dia pernah terlibat dalam melumpuhkan teroris Dr. Azhari di Batu.