Anies Baswedan: Beli Kertas Rp213 Miliar, Anggaran Ini Berlebihan
- VIVA.co.id/ Fajar Ginanjar Mukti
VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyoroti sejumlah ajuan anggaran sederhana, terkait Alat Tulis Kantor (ATK), yang dinilai berlebihan.
Menurut Anies yang juga mantan Mendikbud ini, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI, harus bisa secara lebih rasional menghemat APBD DKI.
"Beli kertas Rp213 miliar, tinta printer Rp400 miliar. What is going on, bapak ibu?," ujar Anies dalam rapat evaluasi tertutup ajuan anggaran DKI, dikutip dari YouTube Pemprov DKI pada Kamis, 31 Oktober 2019.
Anies menyampaikan, ada juga ajuan anggaran pena hingga Rp635 miliar. Selain itu, spidol penanda diajukan dengan anggaran Rp3 miliar.
Baca juga: November Jadi Bulan Karier Terbaik untuk 3 Zodiak Ini
"Masih mau belanja (ATK) lagi? Di mana-mana ini ada. Bukan begitu, bapak ibu sekalian?," ujar Anies.
Anies juga mengemukakan, di luar negeri, ATK untuk pegawai, bahkan tidak disediakan oleh kantor. Anies meminta ada penghematan ajuan yang selanjutnya akan dibahas DPRD DKI.
"Saya pernah bekerja di berbagai tempat, bapak ibu sekalian. Bukan di Indonesia, tetapi di luar negeri. Itu yang namanya kebutuhan alat tulis itu, bring yourself," ujar Anies.