Indonesia Pilih F-16 Block 72 Viper dan Su-35, Intip Kecanggihannya
- ANTARA/Widodo S. Jusuf
VIVA – Kementerian Pertahanan mendapat porsi anggaran 2020 sebesar Rp131,2 triliun, atau naik Rp21,6 triliun dibanding tahun ini yang senilai Rp109,6 triliun.
Anggaran ini merupakan yang terbesar yang dialokasikan oleh pemerintah, setelah sebelumnya ditempati Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Salah satu matra yang bergerak cepat memperkuat pertahanannya adalah TNI Angkatan Udara. Setelah membeli jet tempur Rusia, Sukhoi Su-35, wilayah udara Indonesia juga akan diperkuat dua skadron jet tempur super canggih dari Lockheed Martin, F-16 Block 72 Viper.
Rencananya, jet tempur buatan Amerika Serikat (AS) ini akan didatangkan bertahap pada rencana strategis (renstra) TNI AU pada 2020 hingga 2024. Jet tempur anyar ini rencananya akan ditempatkan di Skadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru serta Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi Jawa Timur.
Jika tak ada aral-melintang, Indonesia akan memiliki jet tempur generasi 4.5 terbaik di dunia dari negara blok Barat (AS) dan blok Timur (Rusia). Lantas, seberapa canggih jet tempur F-16 Block 72 Viper dan Sukhoi Su-35?
Berdasarkan data yang diolah VIVA, Selasa, 29 Oktober 2019, F-16 Block 72 Viper adalah versi terbaru dari seri pesawat tempur F-16 dan merupakan versi paling mutakhir yang pernah diproduksi Lockheed Martin.
F-16 Fighting Falcon merupakan salah satu pesawat tempur yang paling laris dan telah terbukti di banyak medan perang. Pada April 2019, Lockheed Martin sudah memamerkan pesawat tempur F-16 Viper Blok 70/72 yang diwarnai loreng khas biru dan abu-abu muda ala pesawat tempur TNI AU.
Beberapa kelebihan yang dimiliki seri ini adalah radar Active Electronically Scanned Array (AESA). Perangkat lunak atau software yang digunakan hampir sama dengan F-22 dan F-35. Radar ini memungkinkan pilot mendeteksi secara detail posisi lawannya dalam segala kondisi.
F-16 Viper juga memiliki kemampuan manuver yang lebih baik serta sistem persenjataan yang lebih canggih dari seri-seri sebelumnya. Lockheed Martin memang tengah gencar menawarkan F-16 Viper ke sejumlah negara. Pengalaman selama 36 tahun sebagai pesawat tempur terlaris di dunia jadi modal mereka.
Saat ini tercatat Bahrain menjadi pemesan pertama F-16 Viper. Disusul Slovakia yang memesan 14 unit F-16V menggantikan MiG-29 mereka. Taiwan pun tak ketinggalan meng-upgrade F-16 mereka menjadi setara Block 72.
Sementara, Sukhoi Su-35 merupakan pengembangan tercanggih dari generasi Flanker Su-27. Karena, sudah memiliki armada Su-27 dan Su-30, maka TNI AU tidak akan kesulitan dari segi perawatan dan pilot yang mengawakinya.
Sukhoi Su-35 diproyeksikan menjadi Heavy Fighter alias penempur kelas berat TNI AU. Memiliki kelebihan pada kemampuan tempur, daya jelejah dan daya angkut persenjataan yang sangat besar. Namun, jet temput ini memiliki kelemahan pada ongkos perawatan dan operasional yang mahal.
Selain itu, akuisisi 11 unit Sukhoi Su-35 Super Flanker TNI AU yang dibeli pada Agustus 2017 seharga US$1,14 miliar ini, sistem pembayarannya melibatkan komoditas pertanian Indonesia, termasuk kopi. Dengan sistem pembayaran yang unik ini, jet tempur itu terkadang dipelesetkan sebagai "jet tempur rasa kopi".