Cerita Ketua KPK Agus Rahardjo Diteror Bom Ketika Usut Korupsi Besar

Ketua KPK, Agus Rahardjo.
Sumber :
  • VIVA/ Cahyo Edi.

VIVA – Teror dan tekanan kerap menjadi 'makanan' para pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam mengungkap kasus-kasus korupsi besar. Bahkan, teror sampai dirasakan oleh keluarga pimpinan lembaga antirasuah tersebut.

Penuhi Panggilan KPK, Plt Dirjen Imigrasi Saffar Godam Ngaku Akan Diperiksa Soal Perlintasan Harun Masiku

Menurut Ketua KPK Agus Rahardjo, selain pekerjaan yang banyak menyita waktu dan energi, institusinya juga kerap mendapat perlakuan yang tidak mengenakan atau mengarah pada tekanan saat lembaga antirasuah itu sedang mengusut kasus korupsi yang melibatkan 'orang-orang penting' di Indonesia.

"Kasus yang ditangani kalau kasusnya besar, melibatkan orang penting, orang besar, itu biasanya memang satu ya penanganannya susah sekali dan biasanya lama. Dan itu juga mohon maaf, pressure-nya juga cukup kuat," ujar Agus, seperti dikutip dari VIVAnews.

Mangkir Lagi di Kasus Hasto, KPK Kemungkinan Jemput Paksa Saeful Bahri

Ia mengaku, tekanan atau teror itu sampai menyasar tidak hanya kepadanya, tapi juga ke keluarganya. "Baik pada saya sendiri maupun lingkungan saya termasuk keluarga," kata Agus.

Namun, Agus tidak menjelaskan lebih rinci soal teror dan tekanan-tekanan yang dialaminya itu. Ia hanya mengaku bila KPK tengah membidik dan menelusuri kasus korupsi yang melibatkan orang penting di Indonesia, pihaknya kerap mendapatkan tekanan besar pula.

KPK Tolak Klaim PDIP Kalau Pimpinan Era Sekarang Edisi Jokowi: Itu Hanya Persepsi

Kediaman Agus Rahardjo beberapa waktu lalu bahkan pernah mendapatkan teror bom oleh orang tidak dikenal.

Namun, pihak Polri sampai sekarang belum juga bisa menemukan pelakunya. Begitu juga kediaman Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif yang dilempari bom molotov beberapa waktu lalu.

"Jadi mau tidak mau harus diakui, ada. Kasusnya saya enggak perlu sebut satu per satu ya. Tetapi kasus yang besar, melibatkan tokoh besar itu biasanya memang complicated, waktunya panjang dan memberikan tekanan yang cukup besar," katanya.

Istimewa.

Penampakan Eks Kader PDIP Saeful Bahri Penuhi Panggilan KPK Jadi Saksi Kasus Hasto PDIP

Mantan Kader PDI Perjuangan Saeful Bahri akhirnya memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu, 15 Januari 2025.

img_title
VIVA.co.id
15 Januari 2025