Tentang 5 Srikandi Jokowi di Kabinet Indonesia Maju
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro
VIVA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik 38 menteri dan pejabat setingkat menteri di Istana Negara pada Rabu, 23 Oktober 2019. Dari jumlah itu, lima di antaranya adalah menteri perempuan.
Kelima menteri perempuan tersebut, terdiri dari tiga menteri muka lama dan dua menteri muka baru. Ketiga sosok yang kembali menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju, yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya.
Sementara dua menteri baru, yaitu Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah, serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati. Berikut ini, profil singkat lima menteri wanita tersebut di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin periode 2019-2024.
Sri Mulyani
Wanita 57 tahun yang sebelumnya dikenal sebagai pakar ekonomi ini sudah beberapa kali menjadi menteri sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia pernah menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Menteri Keuangan sekaligus Plt Menteri Perekonomian di pemerintahan SBY.
Sri Mulyani yang mendapat gelar master dan doktor dari University of Illinois Urbana-Champaign, Amerika Serikat itu juga pernah menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia pada 2010-2016. Saat Jokowi menjabat sebagai presiden, Sri Mulyani dipinang untuk menjadi menteri keuangan di Kabinet Kerja. Kini di Kabinet Indonesia Maju, Jokowi kembali mempercayakan posisi yang sama untuknya.
Sementara selama menjabat sebagai menteri keuangan, Sri Mulyani sudah tiga kali mendapat penghargaan sebagai menteri keuangan terbaik di kawasan Asia Pasifik versi majalah Finance Asia sejak tahun 2017 hingga 2019. Dia juga sempat masuk dalam daftar wanita paling berpengaruh versi Forbes hingga The 22 Most Powerful Female Political and Policy Leaders 2018.
Adapun total harta kekayaan Sri Mulyani dalam LHKPN per Maret 2019 sebesar Rp46.608.517.729. Hartanya tersebut terdiri atas 11 bidang tanah dan bangunan senilai Rp37,9 miliar uang tersebar di Tangerang Selatan, Tangerang, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Bogor sampai Maryland (AS). Dia juga punya harta bergerak senilai Rp415 juta, surat berharga Rp12,68 miliar serta kas dan setara kas Rp5,57 miliar. Namun, dia punya utang Rp9,997 miliar.
Retno Marsudi
Pemilik nama lengkap Retno Lestari Priansari Marsudi ini merupakan Menlu perempuan pertama di Indonesia. Lulusan strata 2 bidang Hukum Uni Eropa di Haagse Hogeschool Belanda itu mulai berkarier di Kemenlu sejak tahun 1997. Saat itu, dia menjadi Sekretaris bidang Ekonomi di KBRI Den Haag, Belanda.
Dia pernah menjadi Direktur Eropa dan Amerika, Direktur Eropa Barat, serta Direktur Jenderal Eropa dan Amerika. Retno pun pernah beberapa kali menjadi duta besar (dubes), yakni Dubes Norwegia dan Islandia serta Belanda sebelum akhirnya menjadi menteri dalam kabinet jilid I Jokowi.
Selama menjadi Menlu, Retno berhasil membawa Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020 dan anggota Dewan HAM PBB periode 2020-2022. Atas perannya, dia mendapatkan banyak penghargaan, di antaranya Ridder Grootkruis in de Orde van Oranje-Nassau dari Kepala Negara Belanda Raja Willem-Alexander hingga Agen Perubahan Kesetaraan Gender dan Pemberdayan Perempuan dari UN Women.
Adapun total kekayaan Retno berdasarkan data LHKPN mencapai Rp15,43 miliar, terdiri atas tanah dan bangunan di Bogor, Depok dan Bekasi senilai Rp2,548 miliar serta empat mobil dan satu motor senilai Rp733 juta. Selain itu, dia juga punya harta bergerak lain Rp120 juta serta kas dan setara kas senilai Rp12 miliar.
Siti Nurbaya
Siti Nurbaya yang mendapatkan gelar dokter dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan Siengen University, Jerman ini telah menduduki berbagai jabatan dalam dunia birokrasi. Dia memulai kariernya di Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Provinsi Lampung pada tahun 1981. Sejumlah jabatan pernah diduduki di sana, mulai dari Kasubid Analisis Statistik hingga menjadi Wakil Ketua Bappeda.
Dia juga pernah berkarier di Departemen Dalam Negeri/DPD (Kementerian Dalam Negeri saat ini), mulai dari Kabiro Perencanaan hingga Sekretaris Jenderal DPD. Siti pun pernah menjadi Pelaksana Manajemen di STPDN, Dewan Komisaris Pusri hingga Ketua Komite Investasi dan Manajemen Risiko Pusri.
Setelah pensiun jadi Sekjen DPD pada 2013, Siti terjun ke dunia politik dan menjadi Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasdem. Dan tahun 2014 lalu, dia ditunjuk Jokowi jadi Menteri LHK dan berlanjut untuk periode lima tahun ke depan.
Sementara itu, total harta kekayaan Siti tercatat sebesar Rp4.111.737.455, terdiri atas dua bidang tanah dan bangunan senilai Rp2,979 miliar yang berlokasi di Kota Bandar Lampung dan Bogor. Dia punya satu mobil senilai Rp175 juta, harta bergerak lain Rp275,3 juta serta kas dan setara kas senilai Rp747,42 juta. Namun Siti punya utang senilai Rp65 juta.
Ida Fauziah
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini sudah menjadi anggota DPR selama 20 tahun, sejak 1999 sampai 2019. Selama di parlemen, dia pernah bertugas di Komisi VIII dan II.
Alumni IAIN Sunan Ampel dan Ilmu Pemerintahan Universitas Satyagama yang pernah menjadi guru itu pernah menjadi Sekretaris Lembaga Pemenangan Pemilu DPP PKB, Ketua Pergerakan Perempuan Kebangkitan Bangsa, Ketua Kaukus Perempuan Parlemen, Wakil Ketua LSM NU Jawa Timur. Selain itu, dia pernah menjadi Ketua Fraksi PKB di DPR.
Ida juga sempat ikut bepartisispasi dalam Pilgub Jawa Tengah, berpasangan dengan Sudirman Said. Namun dia kalah suara dari pasangan Ganjar Pranowo dan Taj Yasin. Sementara Saat Pilpres 2019, Ida masuk dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf. Saat ini, dia menjabat Ketua Umum PP Fatayat NU.
Sementara itu, total harta kekayaannya yang dilaporkan ketika akan maju Pilgub Jawa Tengah, tercatat sebesar Rp19,8 miliar, terdiri atas lima tanah dan bangunan senilai Rp10 miliar, dan kendaraan sekitar Rp670 juta, harta bergerak lainnya Rp194 juta serta kas dan setara kas Rp8,59 miliar.
I Gusti Ayu Bintang Darmawati
Istri mantan Menteri Koperasi dan UMKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga ini adalah kader PDIP. Sebelum menjadi Menteri PPPA, dia menjabat sebagai Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan di Sekretariat Daerah Kota Denpasar.
Dia pernah menjadi penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Koperasi dan UKM. Perempuan kelahiran Bali pada 50 tahun lalu ini pun tercatat sebagai Ketua Bidang Manajemen Usaha di Dewan Kerajinan Nasional dan Ketua Bidang II Penggerak PKK dan Ketua Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga Besar Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja. Bintang juga memiliki minat dan perhatian khusus pada bidang olahraga. Dia pernah menjuarai Kejuaran Tenis Meja PB Perwosi pada 2010.
Bintang juga sempat menjadi Ketua Umum Persatuan Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Provinsi Bali pada 2010-2014 dan merintis kejuaraan tenis meja antar PKK Banjar sekota Denpasar pada tahun 2002. Adapun total harta kekayaan Bintang dan suaminya yang dilaporkan pada 2013 lalu sebesar Rp5 miliar.