Arifin Tasrif, dari Dirut BUMN Pupuk Jadi Menteri ESDM
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro
VIVA – Presiden Joko Widodo mengumumkan dan melantik sejumlah menteri dan pejabat setingkat menteri di Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Rabu pagi, 23 Oktober 2019. Salah satu nama menteri yang tidak muncul saat pemanggilan calon menteri pada 21-22 Oktober lalu, yakni Arifin Tasrif.
Ternyata, Arifin dalam kabinet Jokowi-ma'ruf Amin periode lima tahun ke depan menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Dia menggantikan Ignasius Jonan.
Arifin merupakan menteri dari kalangan profesional. Sebelum ditunjuk sebagai menteri Jokowi, dia memiliki karier di BUMN hingga menjadi duta besar.
Dikutip dari sejumlah sumber, pria kelahiran 19 Juni 1953 itu merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Tekni Kimia pada tahun 1972. Menteri berdarah Minangkabau itu, pernah memimpin sejumlah perusahaan.
Dia pernah menjadi Direktur PT Pupuk Sriwijaya dan PT Petrokimia Gresik. Setelah itu, dia dipercaya jadi bos perusahaan induk (holding) BUMN pupuk, yakni PT Pupuk Indonesia hingga tahun 2015.
Dari perusahaan pelat merah, Arifin kemudian ditunjuk menjadi duta besar (dubes) Republik Indonesia (RI) untuk Jepang oleh Presiden Joko Widodo pada Mei 2017. Sebagai dubes RI untuk Jepang, Arifin pun mendampingi Menteri ESDM periode sebelumnya, Ignasius Jonan dalam kerja sama energi antara Indonesia dengan Jepang.
Sementara atas jasa dan kontribusinya di dunia keprofesian sebagai insinyur di Indonesia dan Asia Tenggara, Arifin pernah diganjar penghargaan Honorary Fellowship Award dan ASEAN Federation of Engineering Organization (AFEO).
Tak cuma berkarier bagus dan berkontribusi pada keprofesiannya, dia juga perhatian pada bidang oleh raga, terutama voli. Menteri berusia 66 tahun ini terlibat dalam kepengurusan Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI).