Kabinet Baru Jokowi Cermin Politik Balas Budi Gaya Baru?
- bbc
Sebagian tokoh yang dianggap pernah berjasa dalam memenangkan pasangan Jokowi-Ma`ruf Amin di pilpres lalu dipanggil ke Istana untuk "mengisi posisi menteri".
Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Fachry Ali, menggambarkannya sebagai "politik balas budi" dan ia memandang ini adalah hal yang lumrah dalam perpolitikan di Indonesia.
"Biasa-biasa saja, hal semacam itu," katanya kepada Muhammad Irham yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.
Fachry menambahkan, standar etik terkait dengan politik balas budi ini terletak pada tanggung jawab calon menteri terhadap pekerjaannya kelak.
"Apakah orang yang ditunjuk itu, bisa mempertanggungjawabkan pekerjaannya secara profesional. Jadi standard etiknya itu terletak pada profesionalisme," tambahnya.
Sementara itu, peneliti dari Pusat Kajian Politik (Puskapol) Universitas Indonesia, Hurriyah, menyebut adanya "politik balas budi gaya baru". Kata dia, posisi-posisi diberikan bukan hanya kepada partai politik.
Hal ini merujuk pada kedatangan Erick Thohir, pengusaha sekaligus mantan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma`ruf Amin saat Pilpres kemarin. Begitu pun dengan mantan Tim Kreatif Kampanye Jokowi-Ma`ruf Amin, Wishnutama.
"Itu bahkan yang menarik, biasanya politik balas budi itu ke partai politik. Di periode Pak Jokowi ini posisi-posisi yang dianggap sebagai bentuk balas budi itu diberikan kepada kelompok nonpartai, ke relawan," katanya.
Senada dengan Fachry, Hurriyah menyatakan pada akhirnya kapasitas dan profesionalisme akan menjadi ukuran penempatan seseorang di dalam kabinet.
"Karena jangan sampai kemudian misalnya kalau hanya mengandalkan urusan dukungan politik saja, tak punya kapasitas," jelasnya.
Apa komentar Istana?
Mantan Tenaga Ahli Utama bidang Komunikasi Politik, Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, memastikan komposisi profesional di dalam kabinet akan lebih banyak dibandingkan partai politik.
"Kalau kita lihat dari persentase Bapak Presiden, itu kita lihat 45:55 persen," katanya.
Ia juga meminta masyarakat mempercayakan susunan kabinet ini kepada presiden.
"Bapak Presiden berharap dengan 55% itu akan memberikan wajah-wajah baru dengan kinerja yang fresh, dalam rangka mem-back up presiden dengan seluruh program pemerintahnnya," kata Ngabalin.
Hari Senin (21/10), sejumlah tokoh mendatangi Istana negara. Mereka menggunakan kemeja putih, simbol yang diyakini sebagai panggilan mengisi gerbong kabinet Jokowi periode 2019-2024.
Salah satu tokoh yang dipanggil, Mahfud MD, mengaku telah diajak berbicara empat mata oleh Presiden Jokowi terkait dengan susunan kabinet.
"Saya nyatakan bersedia. Saya katakan, saya siap bantu negara," kata Mahfud MD tanpa menjelaskan tentang pos menteri yang akan ia duduki.
"Beliau [Jokowi] sudah tahu yang cocok untuk saya apa," lanjut Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini. Mahfud menambahkan, seluruh nama-nama menteri diumumkan langsung Presiden Jokowi, Rabu (23/10) pagi dan langsung dilantik di hari yang sama.
Selain mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini, sejumlah tokoh lain yang dipanggil Presiden Jokowi dari kalangan pengusaha, dan partai politik. Sebagian tokoh sebelumnya telah berjasa dalam memenangkan pasangan Jokowi-Ma`ruf Amin dalam Pilpres 2019.
Berikut orang-orang yang telah dipanggil Jokowi yang besar kemungkinan akan diangkat menjadi menteri:
1. Mahfud MD (Anggota Dewan Pengarah BPIP)
- Hampir dipilih sebagai cawapres Jokowi pada Pilpres 2019
- Menolak jadi Ketua TKN Jokowi-Ma`ruf Amin, tapi tetap mendukung
2. Erick Thohir (Pengusaha)
- Ketua TKN Jokowi-Mar`uf Amin di Pilpres 2019
- Akrab dengan Presiden Jokowi selama Asian Games 2018
3. Wishnutama (Praktisi Media)
- Tim Kreatif Kampanye Jokowi-Ma`ruf Amin di Pilpres 2019
- Direkomendasikan PSI menjadi Calon Menteri UKM, Ekonomi Kreatif, Startup dan Pemuda
- Anggota Tim panel seleksi calon anggota DPR PSI (Agustus 2017)
- Sempat didapuk Ketua TKN Jokowi-Ma`ruf Amin di Pilpres 2019
4. Nadiem Makarim (Pendiri Go-Jek)
- Sempat didapuk Ketua TKN Jokowi-Maruf (September 2018)
- Namanya digadang PSI jadi Cawapres Jokowi (Maret 2018)
- Presiden Jokowi mendukung sejumlah acara Go-Jek
5. Airlangga Hatarto (Ketua Umum Golkar)
- Ikut Kampanye Jokowi-Ma`ruf Amin di Pilpres 2019
- Menteri Perindustrian (2016 - sekarang)
6. Tito Karnavian (Kapolri)
- Calon tunggal Kapolri yang ditunjuk Jokowi (2016)
- Penanggungjawab pengamanan Pilpres 2019
7. Pratikno (Mensesneg 2014)
- Ketua Tim Seleksi Cawapres 2019
- Dijuluki sebagai `think tank` Jokowi
8. Fadjroel Rachman (mantan aktivis mahasiswa )
- Pendukung Jokowi-JK di Pilpres 2014
- Komisaris BUMN Utama PT Adhi Karya (2015 - sekarang)
- Pendukung Jokowi-JK di Pilpres 2019
Kejutan dari mantan lawan politik
Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dan wakilnya, Edhy Prabowo ikut juga dipanggil oleh Jokowi. Gerindra merupakan partai penyeimbang dan Prabowo merupakan lawan politik Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019.
Seperti tokoh yang datang ke Istana, Prabowo bersama Edhy menggunakan kemeja putih. "Saya diminta membantu beliau di bidang pertahanan," kata Prabowo kepada wartawan.
"Saya sudah sampaikan, keputusan kami dari partai Gerindra, apabila diminta, kami siap membantu. Dan hari ini resmi diminta dan kami sudah sanggupi untuk membantu," kata Prabowo sambil mengatakan Gerindra dapat dua kursi di kabinet.
Setelah kalah di pilpres, Prabowo diketahui melakukan safari politik ke parpol koalisi pendukung pemerintah. Tokoh yang ia datangi, antara lain Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum NasDem, Surya Paloh.
9. Prabowo Subianto (Mantan Lawan Politik Jokowi)
- Capres 2014 dan 2019
- Ketua Umum Gerindra
- Cawapres 2009 bersama Megawati Soekarnoputri
10. E dhy Prabowo (Wakil Ketua Umum Gerindra)
- Pendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres