Nadiem Makarim Punya Keluarga dari Intelijen

Pendiri Gojek Nadiem Makarim.
Sumber :
  • vstory

VIVA – Pendiri Gojek Nadiem Makarim dipastikan masuk ke dalam jajaran kabinet menteri Jokowi dan Ma'ruf Amin. Ia diprediksi bakal mengisi kursi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau Menteri Ekonomi Digital.

Jokowi Pilih Hadiri Kampanye Akbar di Jateng, Begini Respons Ridwan Kamil

Untuk pastinya, Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin secara resmi akan mengumumkan sekaligus memperkenalkan 34 menteri dan 5 pejabat negara setingkat menteri pada Rabu hari ini, 23 Oktober 2019.

Namun tahukah Anda, jika Nadiem Makarim punya keluarga dari dunia intelijen?

Jokowi dan SBY Absen Hadir di Kampanye Akbar RK-Suswono

Berdasarkan data yang diolah VIVA, Nadiem adalah keponakan Zacky Anwar Makarim. Ia adalah pensiunan jenderal bintang dua dan pernah menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen ABRI (BIA/sekarang BAIS TNI) periode 1997-1999.

Sedikit informasi, BIA atau BAIS TNI awalnya bernama Pusat Psikologi Angkatan Darat (PSiAD) milik Markas Besar TNI Angkatan Darat untuk mengimbangi Biro Pusat Intelijen (BPI) di bawah pimpinan Subandrio, yang banyak menyerap PKI.

Sekjen PDIP: Suara Jokowi Sama dengan Suara Pedagang Kaki Lima

Lalu pada era Orde Baru, PSiAD berubah menjadi Pusat Intelijen Strategis (Pusintelstrat). Namun, muncul 'pesaingnya' bernama Satgas Intelijen Kopkamtib. Pada 1980, kedua lembaga mata-mata ini dilebur menjadi Badan Intelijen ABRI (BIA).

Mantan Kepala Badan Intelijen ABRI Mayor Jenderal (Purn) Zacky Anwar Makarim

Zacky Anwar Makarim.

Kala itu, Kepala BIA dipegang oleh Panglima ABRI, sedangkan kegiatan operasional BIA dipimpin oleh Wakil Kepala BIA. Enam tahun kemudian, untuk menjawab tantangan dan keadaan, maka BIA diubah menjadi BAIS.

Sempat terjadi lagi perubahan, tapi pascareformasi, atau tepatnya pada 1999 dan terjadi pemisahan antara TNI dan Polri, nama BAIS TNI tetap dipakai hingga kini.

Zacky Anwar Makarim, yang lahir pada 14 April 1948 di Jakarta ini, sudah malang-melintang bertugas di Timor Timur (sekarang Timor Leste) dan Irian Jaya (Papua) selama perjalanan karier militernya.

Bukan itu saja. Pria keturunan Arab itu pernah menjadi Ketua Satgas Panitia Penentuan Pendapat Timor Timur (P3TT) pada akhir 1990-an.

Mantan petinggi intelijen TNI ini juga merupakan teman seangkatan mantan Kepala Staf Kostrad, Mayor Jenderal TNI Purn Kivlan Zein, yang menjadi tersangka dugaan kasus makar pascapemilu 2019.

Karena bersedia menjadi menteri, maka Nadiem Makarim secara resmi melepas posisinya sebagai Kepala Eksekutif (CEO) Gojek.

Atas dipanggilnya Nadiem untuk menjadi menteri, Chief Corporate Affairs Gojek, Nila Marita, menilai ini menjadi sejarah baru bagi startup Indonesia.

Hal ini karena baru pertama kalinya seorang pengusaha startup akan menduduki kursi menteri. "Ini pengakuan atas prestasi yang selama ini diraih Nadiem Makarim," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya