Apel Hari Santri Nasional di Bangkalan Gunakan Bahasa Madura
- timesindonesia
"Saya menginstruksikan ASN menggunakan pakaian khas santri selama tiga hari, sejak 21 Oktober-23 Oktober 2019," paparnya.
Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Bangkalan RKH Nasih Aschal menambahkan, peringatan HSN tahun ini menunjukkan perkembangan yang positif dibandingkan tahun sebelumnya.
"Semoga momentum HSN, menjadi pemantik bagi santri untuk selalu berkarya dengan mengisi ruang-ruang kemerdekaan," tuturnya.
Anggota DPRD Jawa Timur itu menjelaskan, perkembangan zaman membuat tantangan santri hari ini semakin besar. Tidak ada kata lain, kecuali melahirkan karya-karya ilmiah maupun karya yang bersumber dari potensi diri sendiri agar bisa berkontribusi membangun Indonesia.
"Santri tidak hanya dituntut paham ilmu agama saja. Akan tetapi, juga harus mampu memanfaatkan kecanggihan teknologi," ucapnya usai Apel Akbar Hari Santri Nasional di Kabupaten Bangkalan. (*)