JK: Saya Beruntung Disebut Wapres Nomor 10 dan 12
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyerahkan memori jabatan kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk periode 2019-2024 di Istana Wakil Presiden, Jalan Veteran pada Senin, 21 Oktober 2019. JK mengingat cerita lima tahun lalu yang menerima tongkat estafet dari Boediono pada 2014 silam.
“Tepat 5 tahun lalu, saya berdiri di posisi ini menerima posisi seperti Pak Kiai Ma’ruf ialah menerima memori jabatan dari Pak Boediono. Sekarang hari ini saya memberikan memori jabatan kepada Bapak Kiai Ma’ruf,” kata JK seperti yang ditayangkan TV One.
Maka, kata dia, itu tanda bahwa pemerintahan adalah berkelanjutan. Sebab, dalam Wakil Presiden itu tidak ada serah terima tapi berkelanjutan. Oleh karena itu, JK berharap kepada Ma’ruf sebagai pendamping Presiden Joko Widodo mengetahui apa saja pekerjaan yang belum dikerjakan dan yang akan dikerjakan lima tahun ke depan.
“Apa yang baik dilanjutkan tentu, apa yang belum selesai dapat direnungkan, apa yang kurang baik tentu jangan dikerjakan. Itu prinsip pokok. Sejak sumpah itu berarti ada suatu penyelesaian konstitusi,” ujar Wakil Presiden RI dua kali ini.
Kemudian, JK sebagai orang yang beruntung karena mendapatkan kesempatan dua kali menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia yakni pada 2004-2009 dan periode 2014-2019.
“Saya 10 tahun disini, di tengahnya ada 5 tahun. Saya beruntung untuk disebut wapres bernomor 10 dan 12,” katanya.
Sementara Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengaku bangga karena menggantikan Jusuf Kalla sebagai pendahulunya. Namun, sebenarnya kata dia bahwa Wakil Presiden itu masih JK karena Ma’ruf hanya penggantinya.
“Saya bilang sebenernnya wakil presiden masih Pak JK. Saya ini cuman penggantinya. Saya merasa bangga karena saya menggantikan Pak JK sebagai pendahulu saya. Saya ini santri, santri itu memang diajari untuk menghargai pendahulunya,” kata Maruf.
Ahmad Farhan