Usai Dilantik jadi Wakil Presiden, Ma'ruf Amin Bertemu 3 Tamu Negara
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Ma'ruf Amin langsung menerima tiga tamu negara usai dirinya resmi menjabat sebagai Wakil Presiden. Ketiganya adalah Wakil Presiden China, Wang Qishan, Wakil Presiden Vietnam, Dang Thi Ngoc Thinh, dan Wakil Presiden Republik Myanmar, Henry Van Thio.
Pertemuan ini berlangsung di Istana Wapres, Jalan Merdeka Selatan No.6, Jakarta, Minggu malam, 20 Agustus 2019.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengungkapkan bahwa selain mereka ingin berkenalan dan menyampaikan salam dari pemerintahnya, mereka juga ingin meningkatkan kerja sama persahabatan di berbagai bidang.
Meski begtu, ia akan fokus pada bidang pendidikan, sumber daya manusia, dan investasi. "Untuk itu kunjungan mereka sangat penting guna mempererat kerja sama dengan negara-negara Asia," kata Ma'ruf Amin, dikutip dari VIVAnews.
Khusus dengan China, ia mengungkapkan bahwa Indonesia hanya tinggal memperbesar dan memperkuat kerja sama, khususnya bidang pendidikan formal maupun pendidikan vokasi.
"Yang memang Pak Jokowi menyampaikan dalam pidato pelantikan yaitu akan memperbesar investasi, memprioritaskan sumber daya manusia, meneruskan pembangunan infrastruktur," tuturnya.
Turut mendampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada pertemuan tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman M. Fachir, Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh RI di Beijing China. Djauhari Oratmangun, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohammad Oemar, Dirjen Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri Desra Percaya.
Presiden Jokowi mengaku produk domestik bruto (PDB) Indonesia akan mencapai US$7 triliun (Rp97 ribu triliun) pada 2045. Ia mengaku bahwa saat itu posisi Indonesia berada di lima besar dunia.
"Mimpi kita tahun 2045 adalah produk domestik bruto Indonesia, yang angkanya hampir Rp100 ribu triliun. Indonesia sudah masuk 5 besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati nol persen. Kita harus menuju ke arah sana," ujar Jokowi, dalam pidatonya.
Dalam hitung-hitungannya, pendapatan masyarakat mencapai Rp320 juta per kapita per tahun atau Rp27 juta per kapita per bulan. "Itulah target kita. Target kita bersama," tegasnya.
Mimpi itu memang menjadi harapan selama ini. Bertepatan dengan 100 tahun Indonesia, Jokowi mengatakan Indonesia harus keluar dari jebakan sebagai negara berpendapatan menengah.