Tak Lagi jadi Wapres, Jusuf Kalla Pilih Istirahat Cuti Panjang

Jusuf Kalla, Wakil Presiden
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Setelah lima tahun mendampingi Presiden Joko Widodo, Jusuf Kalla resmi mengakhiri masa jabatannya sebagai wakil presiden RI, Minggu, 20 Oktober 2019.

Mayoritas Masyarakat Adat Poco Leok Dukung PLTP Ulumbu Unit 5-6: Narasi Penolakan Dinilai Tidak Berdasar

Tak banyak rencana yang akan dijalani Jusuf Kalla. Selain mantap untuk mengakhiri karier di dunia pemerintahan, JK sapaan akrabnya lebih memilih cuti panjang.

"Sekarang zamannya istirahat. Selama lima tahun saya tak pernah ambil cuti. Sekarang waktunya ambil cuti panjang," katanya seperti dikutip laman VIVAnews.

Punya Visi Sejalan dengan Pemerintahan Prabowo-Gibran, Wahono Dinilai Layak Pimpin Bojonegoro

Jusuf Kalla juga mengaku, setelah tak lagi menjabat sebagai wakil presiden RI, dia sudah tak berambisi lagi untuk mengurusi duia politik. JK juga tak ambisi menduduki jabatan di pemerintahan.

"Saya juga tidak ada keinginan untuk menjadi Anggota DPR, atau jabatan-jabatan politik lain, jadi saya tidak lah. Biarkan yang muda muda yang mengurus. Tapi saya tidak."

Apresiasi Gerak Cepat dan Ketegasan Pemerintahan Prabowo Atasi Judi Online di Indonesia

Jusuf Kalla hanya berharap, pemerintahan saat ini bisa bekerja dengan baik dan bisa menjaga keutuhan bangsa. "Menjaga persatuan kita dan juga pembangunan yang adil untuk bangsa ini."

Bukan tanpa alasan JK berharap demikian. Belakangan di Indonesia terjadi banyak konflik, salah satu alasannya terjadi konflik karena adanya ketidakadilan. "Selama ada konflik negeri itu akan sulit berkembang. Karena orang pasti tidak terkonsentrasi ke pembangunan, tapi terkonsentrasi ke konflik. Dan ketidakadilan itu muncul dari ketertinggalan di masing-masing daerah. Karena itulah mengapa pembangunan ekonomi kita harus merata, demokrasi kita harus berjalan baik sistemnya," kata Jusuf Kalla.

kil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto saat memberikan keterangan kepada awak media usai acara Internalisasi BerAKHLAK bertema “Menuju Kemendagri Ber-AKHLAK untuk Indonesia Emas 2045” di Jakarta, Kamis, 21 November 2024.

Wakil Mendagri Sebut AI Dahsyat tapi Harus Bijaksana untuk Menggunakannya

Wakil Menteri Dalam Negeri mengatakan penggunaan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) memerlukan sikap bijaksana untuk kepentingan bersama.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024