Ogah Balik Lagi ke Pemerintahan, Jusuf Kalla Tak Mau Turun Pangkat
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Jusuf Kalla telah resmi mengakhiri masa jabatannya sebagai wakil presiden RI mendampingi Joko Widodo. Selama menjalani karier sebagai wakil presiden mendampingi Jokowi, banyak hal yang menarik yang dia lakukan. Lalu, bagaimana kesan Jusuf Kalla selama menjadi pendamping Jokowi?
Saat ditanya, apa yang paling menarik dari perjalanan JK--sapaan akrab Jusuf Kalla ketika bersama Jokowi, ia pun menjawab, perjalanannya bersama Jokowi semua menarik di matanya.
"Sehingga saya tidak tahu yang mana yang paling menarik. Semua pekerjaan dinamis, tidak bisa dibandingkan satu sama lain," jawabnya seperti dikutip dari laman VIVAnews.
JK pun merasa bersyukur bisa bekerjasama dengan Jokowi. Jusuf Kalla bahkan hafal, bagaimana gaya kerja Jokowi.
"Gaya pak Jokowi kan gaya collegial. Jadi semua masalah diputuskan di dalam rapat. Jadi semua penting untuk dilaksanakan," kenangnya. Â
Sebagai orang yang memiliki karier politik mumpuni dan bertahun-tahun berkarier di pemerintahan JK mantap akan mengakhiri karier di dunia politik. Dia juga yakin akan mundur dari pemerintahan. Mungkinkah JK akan rindu dunia politik dan pemerintahan? Saat ditanya hal itu, dengan santai JK menjawab, "Enggak."
Dia yakin betul, tak akan lagi terjun ke dunia politik. Ia pun tak ingin turun pangkat jika terjun ke pemerintahan.
"Dalam arti kata akan terjun lagi ke dunia politik, enggak lah. Bagi saya sudah cukuplah jadi Ketua Umum. Terus mau apa lagi? Tidak ada lagi. Masa saya turun pangkat, engga ada. Saya juga tidak ada keinginan untuk menjadi Anggota DPR, atau jabatan-jabatan politik lain, jadi saya tidak lah. Biarkan yang muda muda yang mengurus. Tapi saya tidak," katanya lagi.
Untuk Indonesia, dia hanya berharap, pemerintah saat ini bisa bekerja dengan baik untuk menjaga keutuhan bangsa ini, menjaga persatuan, dan juga menjaga pembangunan yang adil untuk bangsa ini.
Karena tak lagi mengurusi politik dan pemerintahan, Jusuf Kalla justru mantap akan terjun ke dunia pendidikan. Alasannya simpel, negara yang maju karena ada pendidikan yang maju.
"Karena tidak ada negara maju, tanpa nilai tambah. Nilai tambah berasal dari teknologi. Teknologi berasal dari pendidikan. Karena itu untuk memperbaiki daya saing kita, hanya dengan menambah skills. Dan skills itu datang dari pendidikan juga."
Baginya, pendidikan itu penting untuk di segala zaman. Jadi tidak sekarang saja. Apalagi sejak dulu, JK sudah bergerak di dunia pendidikan. Sehingga, bukan hal yang canggung untuk dilakukan."Saya memimpin beberapa yayasan pendidikan di Makassar. Kemudian saya juga Majelis Wali Amanah di beberapa universitas, sejak dulu sampai sekarang. Jadi buat saya, kapan pun, sejak dulu sampai sekarang, pendidikan itu penting."
Setelah tak lagi jadi wakil presiden, selain akan terjun ke dunia pendidikan, Jusuf Kalla pun akan lebih banyak memanfaatkan waktunya untuk istirahat. Ia ingin mengambil cuti panjang.
"Sekarang zamannya istirahat. Selama lima tahun saya tak pernah ambil cuti. Sekarang waktunya ambil cuti panjang."