Heboh Nyi Roro Kidul dan Nyi Blorong Dipanggil, Jaga Pelantikan Jokowi

Gedung Nusantara DPR RI
Sumber :

VIVA – Sebuah video yang beredar di Twitter sempat menghebohkan publik. Pasalnya, di video tersebut, seorang dukun bernama Ki Sabdo mengaku diperintahkan Jokowi untuk melakukan ritual itu di gedung MPR/DPR.

Nasdem Sebut Sikap PDIP soal PPN 12 Persen "Lempar Batu Sembunyi Tangan"

Ki Sabdo, yang direkam sedang melakukan ritual di depan ruang paripurna Nusantara V, Kompleks Parlemen, terlihat telah selesai melakukan ritualnya. Pada host, Ki Sabdo yang berdiri dari duduk nya langsung menjawab pertanyaan terkait aksinya tersebut.

“Ini saya ritual terakhir di Gedung DPR. Gladi bersih, gitu. Jadi aku sudah mengecek, anak buah saya di sini sudah ada di dalam maupun sekitarannya. Jadi untuk mengamankan tanggal 20, pelantikan Jokowi,” ujar Ki Sabdo yang menggunakan outfit serba hitam.

Peluang Jokowi Gabung ke Partai Selepas PDIP: Belum Konkrit, Belum Ada Tawaran Posisi Strategis

Anak buah yang dimaksud adalah mahluk halus. Dia menjelaskan, beberapa di antaranya adalah Ratu (Pantai) Selatan atau Nyi Roro Kidul, Jin Kayangan, Nyi Blorong, dan lain-lain. Dia yakin, pengawalan spiritual seperti itu merupakan hal yang wajib agar pelantikan Jokowi dan KH Ma’ruf Amin bisa lancar, tanpa ada halangan.

“Mantap sudah, Jokowi pasti dilantik. Tidak ada halangan. Nanti yang menghalangi, itu urusannya Ratu Selatan, urusan saya. Saya akan beresin,” katanya.

DPR Akan Kaji Usulan Pemilu Nasional dan Lokal tapi Tidak Sekarang

Mengutip VIVAnews, Sekjen MPR, Ma’ruf Cahyono mengaku baru mengetahui adanya ritual Ki Sabdo ini. Walaupun hal itu dianggapnya bukanlah suatu hal yang salah.

“Saya kira kalau ini (ritual Ki Sabdo) saya baru tahu, tentu akan tanyakan kok bisa sampai di gedung. Tapi dari sekjen tidak ada yang seperti itu apalagi dalam perencanaan,” kata Ma'ruf di kompleks parlemen, Jakarta, Jumat 18 Oktober 2019.

Ia menilai, semua orang bisa dengan bebas datang ke kompleks parlemen. Apalagi ritual yang dilakukan Ki Sabdo tidak mengganggu dan dilakukan bukan saat pelantikan. Jika dilaksanakan saat pelantikan, maka itu akan berpeluang mengganggu. 

“Itu yang harus diantisipasi. Aspek keamanan itu sangat penting,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya