Polwan Terpapar Radikalisme, Pengamat: Tanda Bahaya Sangat Nyata
- dw
Yang ketiga adalah soal aparat keamanan baik TNI maupun Polri artinya mereka sebenarnya sudah semacam menguasai potensi atau jaringan pemerintahan yang memiliki akses langsung terhadap persenjataan baik dari sisi informasi maupun dari sisi materil. Ini 'kan tentu merupakan sinyal bahaya yang berat.
Yang lain adalah suplai sumber dana. BUMN kita tahu merupakan salah satu "ATM” yang diincar juga oleh kelompok radikal ini dan secara nyata mereka mulai melakukan penguasaan paling tidak dari diagnostic search yang dilakukan oleh Setara Institute ada indikasi BUMN merupakan sasaran penyebaran terorisme. Saya kira riset-riset lain misalnya ketika menyebut misalnya masjid-masjid BUMN merupakan salah satu locus penyebaran narasi-narasi keagamaan yang radikal itu merupakan sinyal lebih awal yang juga ditangkap Setara Institute.
Seperti apa yang Anda maksudkan dengan 'adanya penguasaan' ini?
Kalau kita melihat misalnya bagaimana strategi kelompok-kelompok ini, kita bisa baca secara umum bagaimana ilusi negara Islam yang dibayangkan oleh mereka. Tentu yang pertama dimulai dari bagaimana menyebarkan kekerasan dan itu dilakukan melalui lembaga pendidikan. Paling tidak ada tiga riset yang Setara bisa kemukakan untuk memberikan argumentasi jelas bahwa lembaga pendidikan merupakan locus critical atau locus yang sudah kritis terpapar teror.
Yang pertama adalah lembaga pendidikan menengah. Saya kira sudah sejak lama beberapa penelitian mengonfirmasi ini. Survei kami di 171 SMA Negeri pada tahun 2016 sudah menjelaskan itu. Yang kedua riset di 10 kampus yang kami rilis pada bulan April lalu juga menegaskan situasi serupa bahwa perguruan tinggi itu merupakan salah satu sasaran strategis bagi penyebaran paham paham keagamaan eksklusif.
Kemudian kami juga punya survei tentang geopolitik keagamaan di 10 perguruan tinggi. Riset ini kuantitatif jelas dan ada sekitar 8,1 persen kelompok keagamaan formalis yang menginginkan agar doktrin keagamaan itu menjadi institusi formal bagi kelembagaan. Ini menandakan bahwa sebenarnya penyebaran gagasan melalui lembaga pendidikan hampir bisa kita katakan sempurna dilakukan oleh mereka di tengah kelalaian kita dalam dua dekade terakhir melakukan screening, melakukan pencegahan pemaparan ini di lingkungan pendidikan
Kemudian bergeser ke yang lain, yaitu pada sisi akses. Tadi saya katakan akses terhadap informasi, jaringan pembuatan misalnya bom atau senjata yang bisa diindikasikan dengan mulai terkuaknya keterpaparan polisi dan tentara. Ini menegaskan bahwa mereka tidak hanya menyasar lembaga pendidikan tetapi juga menggunakan instrumen-instrumen negara yang secara spesifik berkaitan dengan penguasaan alat-alat kekerasan seperti senjata untuk menyebarkan apa yang sering kita sebut sebagai ekstremisme kekerasan atau teror.
Kemudian ini juga dilengkapi dengan penguasaan atas birokrasi pemerintahan, artinya bukan hanya hard approach yang mereka gunakan untuk konteks ini tapi juga soft approach, dengan misalnya mempengaruhi PNS atau ASN birokrasi pemerintahan di tingkat eselon bahkan untuk memengaruhi kebijakan, sehingga kebijakan yang dikeluarkan itu cenderung hanya mengumumkan faktor-faktor eksklusif itu. Saya kira sumber dana juga mereka butuhkan dan mereka sudah nyata-nyata menarget BUMN sumber daya.