Pendeta Putri Eksekutor Orang PKI Rangkul Jemaah yang jadi Korban
- bbc
Bagi mereka yang terdampak seperti Heni Leba - Dethan, ia mengatakan bersyukur bahwa gereja dan JPIT, yang berisi kumpulan pendeta dan calon pendeta, merangkul para penyintas, terutama dalam kegiatan doa bersama.
Kini, Heni, anak dari mantan sekretaris Gerwani, merupakan majelis di gerejanya.
"Beta merasa dinomorsatukan, merasa penting. Merasa ada harga diri," ujarnya.
Hal senada diungkapkan Frangkina Boboy, anak dari seorang petani yang dituding PKI.
Perkumpulan yang beranggotakan sesama penyintas membuatnya merasa lega.
"Sekarang punya teman banyak, tetangga banyak walau bukan hubungan darah. Kita cerita... bahagia sekali," ujarnya.
Meski rekonsiliasi melalui jalur agama telah berjalan, Ketua Sinode GMIT Mery Kolimon berharap negara turut aktif melakukan rekonsiliasi.
"Tantangan kita hari ini adalah ketakutan melihat ketidakjelasan negara," ujarnya.
Ia menambahkan selama lima tahun pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo, belum banyak tindakan yang diambil pemerintah untuk rekonsiliasi antara pihak penyintas dan pelaku peristiwa 1965.
"Kami berharap di periode kedua ini, Pak Jokowi lebih siap dan lebih berani, walau ada isu-isu yang mengatakan beliau adalah komunis atau semacamnya... ada janji (Jokowi) pada komunitas korban," ujarnya.
Upaya rekonsiliasi gereja dan para penyintas 1965 di Nusa Tenggara Timur dibahas di salah satu artikel dalam buku Keluar Dari Ekstremisme: Delapan Kisah "Hijrah" Dari Kekerasan Menuju Binadamai oleh PUSAD Paramadina.