Soal Penusukan Wiranto, Hasto: Hanya Hanum Rais yang Tidak Percaya
- VIVA.co.id/Daru Waskita
VIVA – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menanggapi cuitan anggota DPRD Yogyakarta Hanum Rais, yang menulis soal insiden penusukan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto di Pandeglang, Banten beberapa waktu lalu. Hanum dalam cuitannya menyebut bahwa penusukan Wiranto merupakan rekayasa.
Hasto bilang bahwa apa yang dituduhkan Hanum tidak benar. Menurut dia, masyarakat mengetahui bahwa penusukan Wiranto nyata, bukan hasil rekayasa.
"Masyarakat tahu situasional, hanya Hanum Rais yang tidak percaya," kata dia usai menjenguk Wiranto di RSPAD, Gatot Subroto, Jakarta, Senin, 14 Oktober 2019, seperti dikutip dari VIVAnews.
Dia menjelaskan bahwa penusukan itu merupakan perlawanan nyata terhadap negara dan simbol bangsa. Karena itu, aksi radikal dan tindakan terorisme dilarang di Indonesia. Menurut dia, Presiden Joko Widodo alias Jokowi memiliki langkah tegas memberantas pihak yang menyerang keamanan negara.
"Karena itulah kami meyakini bapak Presiden Jokowi memimpin dengan tegas menindak kelompok-kelompok yang nyata-nyata melakukan perlawanan dalam simbol-simbol tersebut," tuturnya.
Wiranto ditusuk oleh Syahril Alamsyah alias Abu Rara menggunakan pisau belati saat menghadiri peresmian gedung baru Mathla'ul Anwar di Menes, Pandenglang, Banten Kamis, 10 Oktober 2019. Akibat penusukan itu, Wiranto mengalami luka tusuk di perut.
Terkait penusukan tersebut, putri Amien Rais itu ikut memberi komentar dalam akunnya di Twitter. Unggahan tersebut sudah dihapus dan akunnya digembok, namun dia sempat menulis bahwa insiden itu merupakan rekayasa dan mencari perhatian.
Akibat unggahannya, Hanum dilaporkan ke polisi. Pihak pelapor Hanum meminta polisi mengusut akun media sosial yang diduga menyebarkan hoax.