6 Fakta Penusuk Wiranto: Sarjana Hukum USU hingga Anggota JAD
- IST
VIVA – Syahril Alamsyah alias Abu Rara merupakan pelaku yang menusuk Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto dengan menggunakan pisau belati. Penusukan itu terjadi saat Wiranto menghadiri peresmian gedung baru Mathla'ul Anwar di Menes, Pandenglang, Banten Kamis, 10 Oktober 2019.
Syahril tak beraksi sendiri. Dia dibantu oleh istrinya, Fitri. Mereka berdua sudah diamankan pihak kepolisian dan diserahkan ke Tim Densus Mabes Polri untuk dilakukan pendalaman. Sementara Wiranto yang dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, kondisinya kini berangsur membaik.
Berikut ini, sejumlah fakta tentang Syahril, pelaku penusukan Wiranto:
Usia
Syahril lahir di Medan, Sumatera Utara pada tahun 1968. Dengan demikian, usianya saat ini 51 tahun (bukan 31 tahun seperti yang disebutkan sebelumnya). Sementara istrinya, Fitri berusia 20 tahun kelahiran Brebes, Jawa Tengah pada 3 Mei 1999.
Dengan begitu, pasangan suami istri yang tinggal di rumah kontrakan di Desa Kampung Sawah, Pandeglang, Banten itu punya selisih usia 31 tahun. Menurut Ketua RT di Kampung Sawah, Mulyadi, Syahril dan Fitri baru menikah pada Agustus 2019 lalu. Syahril pernah meminta izin untuk menikah di Bogor, Jawa Barat.
Sarjana Hukum
Syahril ternyata pernah kuliah di Fakultas Hukum, Universitas Sumatera Utara (USU). Dia sudah tamat sejak 25 tahun lalu. Hal itu berdasarkan pengecekan data akademik mahasiswa USU secara manual.
"Dia (Syahril) stambuk 1987 dan tamat tahun 1994," kata Kepala Humas USU Elvi Sumanti, seperti dikutip dari VIVAnews. Â
Nikah berkali-kali
Syahril sudah beberapa kali menikah hingga saat ini. Menurut penuturan rekannya di Medan bernama Alex, istri pertama Syahril bernama Kanti Neta. Namun mereka bercerai pada tahun 1999.
Setahun kemudian, Syahril menikah dengan wanita muda bernama Yuni, warga Kecamatan Medan Timur, Kota Medan. Namun pernikahannya tak direstui orangtua wanita. Mereka bercerai setelah empat tahun menikah dan dikaruniai dua orang anak.
Kemudian pada 2015, Syahril mengenalkan istri ketiganya kepada Alex. Wanita tersebut mengenakan cadar dan diduga bukan orang Sumut. Sementara berdasarkan penuturan Ketua RT di Kampung Sawah, Mulyadi sebelumnya, Syahril meminta izin untuk menikah di Bogor pada Agustus 2019 lalu. Saat kembali, Syahril membawa istrinya yang bercadar.
Masa lalu kelam
Syahril memiliki masa lalu yang kelam. Alex menuturkan, usai bercerai dengan istri pertamanya, dia sempat frustrasi, main judi hingga mengonsumsi narkoba. Syahril pun merantau ke Malaysia selama lima bulan dan sepulang dari Malaysia, dia berubah drastis. Dia meninggalkan perbuatan maksiat, penampilannya lebih Islami dan rajin beribadah.
Saat menikah untuk kedua kalinya, kehidupan ekonominya pun tak bisa dikatakan baik. Usaha warung internet, air isi ulang, fotocopy hingga penyewaan Playstation yang dijalaninya bangkrut hingga akhirnya dia bercerai untuk kedua kalinya. Setelah itu, rumahnya pun kena gusur proyek tol Binjai-Medan-Kualanamu. Â
Sosok tertutup
Setelah menikah dengan Fitri dan tinggal di Kampung Sawah, Pandeglang, Syahril dan istrinya dikenal sebagai sosok yang tertutup, pendiam dan jarang bersosialisasi dengan tetangganya. Mereka hanya ke luar rumah jika ingin membeli sesuatu atau membuang sampah.
Bahkan Mulyadi bilang, Syahril yang penampilannya religius itu tak pernah ikut pengajian atau salat jemaah di masjid. "Enggak ikut pengajian, salah Jumat juga enggak pernah," ujarnya.
Anggota JAD
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan bilang bahwa Syahril dan istrinya merupakan anggota Jamaah Ansharud Daulah atau JAD jaringan Bekasi berdasarkan hasil identifikasi. Syahril sebelumnya terdata dalam jaringan JAD Kediri, Jawa Timur. Kemudian, dia pindah ke Bogor, Jawa Barat. Usai bercerai dengan istri pertamanya, Syahril pindah ke Menes, Pandeglang, Banten. Sementara polisi masih mendalami apakah penyerang Wiranto itu terkait dengan kelompok JAD Cirebon atau Sumatera.