Kisah Penari Kupang Dituding PKI: Diperkosa, Diperlakukan Bagai Anjing
- bbc
"Korban ini orang yang hati-hati untuk bicara dengan siapapun. Anak-anaknya saja mereka tidak bicarakan," ujar Paoina.
Menurut Paoina, seringkali para penyintas malah mempersalahkan diri mereka sendiri.
"Saya bilang oma-oma tidak salah, tidak pernah melakukan kejahatan yang pantas menerima kondisi ini...Kekuatan kami adalah pendeta perempuan, itu pintu yang paling baik," kata Paoina.
Dalam proses merangkul para penyintas, Paoina menceritakan pengalamannya yang tak terlupakan.
"Ada seorang oma di (Kabupaten) Sabu-Raijua yang teriak hampir satu jam. Dia mengatakan `kalau saya mati pun saya sudah lega karena saya sudah bisa tumpahkan, berbagi, karena saya tahu saya tidak bersalah`," ujarnya.
Hal yang sama diungkapkan Melki Bureni setelah menceritakan kisahnya.
"Oma bersyukur karena katong bisa keluarkan apa yang didendamkan dalam hati. Ini kerja Tuhan," ujarnya.
Melki Bureni tak ragu membagikan kisahnya pada orang lain. Tahun lalu, ia merupakan salah satu penyintas 65 yang berbicara di Peluncuran Buku Bintang Berekor di Langit Timur, di Goethe Haus, Jakarta, tahun 2018.
Sebuah puisi berjudul "Seorang Budak Merindukan Naungan" karya Melki diterbitkan dalam buku itu.
... Aku akan berbicara dalam kesesakan jiwaku
Mengeluh dalam kepedihan hatiku
Apabila aku berpikir