Mitigasi Bencana: Masyarakat Sudah Peduli Tapi Minim Dana
- bbc
Berbekal pengalaman traumatik itu, warga berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk memberikan pembekalan mengenai bencana tsunami pada warga.
Ia pun akhirnya mengikuti serangkaian pelatihan bencana yang diadakan sejumlah pihak, seperti Universitas Gadjah Mada.
Berbekal pengetahuan itu, Ashadi menyusun program sosialisasi bencana untuk disosialisasikan kepada masyarakat. Tak melulu soal bencana, program itu mencakup kegiatan sosial seperti arisan, yasinan, dan tahlilan.
Di tahun 2012-2014, Desa Widarapayung Wetan menjadi desa tangguh bencana (Destana) dan pemerintah daerah mengucurkan dana hingga Rp25 juta untuk kegiatan sosialisasi tanggap bencana.
Ashadi sendiri menjabat Ketua Destana Widarapayung Wetan sekaligus juga Ketua gerakan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT).
Dana tersebut digunakan untuk mitigasi bencana seperti pembelian cemara, ketapang, kelapa untuk ditanam di pinggir pantai. Namun, selepas 2014, dana untuk Destana berhenti mengucur.
Ia mengakui dengan tidak ada dana, maka kegiatan di zona bahaya tsunami itu menjadi terkendala.
Sebab, ujarnya, program- program sosialisasi masyarakat membutuhkan biaya.
Dihubungi terpisah, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Cilacap Tri Komara Sidhy mengakui kalau dana operasional secara rutin untuk Destana tidak ada.
"Kalau dana yang dikeluarkan hanya pada awal pembentukan. Misalnya, saat ini untuk membentuk Destana dianggarkan Rp50 juta untuk sosialisasi hingga simulasi," katanya.