Dubes RI: Raja Salman Sebut Penyelenggaraan Haji RI Excellent
- ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
VIVA – Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebril mengpresiasi atas penyelenggaraan haji Indonesia yang dinyatakannya telah sukses dilaksanakan. Hal ini disampaikan Agus pada Rakernas Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 1440H/2019M, di Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2019.
Menurut Agus, apresiasi ini tak hanya datang dari dirinya, tapi juga dari negara-negara lain. "Bahkan Raja Saudi menyebut penyelenggaraan haji Indonesia excellent. Dengan jumlah jemaah haji terbesar, tetapi semuanya dapat terorganisir dengan baik," kata Agus.
Atas apresiasi tersebut, Agus mengaku diber kesempatan untuk berbicara dihadapan Raja maupun masyarakat Saudi melalui saluran televisi nasional mereka.
"Dari 100 Dubes yang ada, hanya Dubes Indonesia yang diberikan kesempatan berbicara selama 11 menit tentang penyelenggaraan haji di TV nasional," tutur Agus.
Saat itu, dihadapan Raja Salman bin Abdul Aziz, Dubes mengungkapkan empat kunci kesuksesan haji yang dimiliki Indonesia.
Pertama, services commitment yang dimiliki oleh seluruh petugas haji. Mulai dari lini paling atas penyusun kebijakan seperti Menteri dan Dirjen hingga mereka yang bekerja pada tataran operasional atau eksekusi, menurutnya petugas haji Indonesia memiliki komitmen untuk melayani.
Kedua, kerja di bawah satu komando. "Mulai dari persiapan hingga pelaksanaan seluruh petugas haji Indonesia bekerja dalam satu komando. Di Indonesia, komando ada di Menteri Agama. Di Saudi, komando di tangan Dubes," paparnya.
Ketiga, mengutamakan kebersamaan untuk mencapai tujuan pelayanan. "Petugas Indonesia mendahulukan kekitaan dibandingkan kepentingan lainnya," kata Agus.
Saat penyelenggaraan ibadah haji, utamanya saat masa operasional, menurut Agus tidak ada lagi segmentasi tiap-tiap kementerian/lembaga. Semuanya melebur menjadi Indonesia. "Itu mengutamakan kekitaan,"kata Agus.
Keempat, menurutnya seluruh petugas haji Indonesia memiliki komitmen untuk memberikan layanan yang istimewa bagi seluruh jemaah haji Indonesia. "Jadi layanan yang diberikan selaku yang terbaik, yang istimewa," kata Agus.
Sementara Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sendiri memilih untuk menunggu survei Badan Pusat Statistik untuk menyatakan penyelenggaraan haji 1440H/2019M sukses. "Saat ini saya masih menunggu hasil survei yang telah dilakukan secara independen dan objektif oleh Badan Pusat Statistik (BPS)," ujar Menag.
"Namun dari apa yang disampaikan Pak Dubes dan Dirjen PHU adalah amatan umum dari respons jemaah haji kita, setidaknya tahun 2019 tidak lebih buruk dari 2018," katanya.
Menag pun kerap mengingatkan jajarannya, bahwa untuk mencapai kesuksesan penyelenggaraan haji, maka jangan terbang karena pujian dan jangan tumbang karena cacian.