Indeks Kepuasan Haji 2019, Menag Tunggu Hasil Survei BPS
- VIVAnews/Syaefullah
VIVA – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengaku belum berani menyebutkan bahwa pelaksanaan ibadah haji tahun 2019 dibilang lebih sukses. Sebab, Kementerian Agama selaku penyelenggara ibadah haji, masih menunggu survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).Â
"Karena salah satu indikator, bahwa kualitas itu sangat tergantung pada tolak ukurnya dari kepuasan para jemaah haji itu sendiri," kata Lukman Hakim Saifuddin saat Rakernas Evaluasi Penyelenggara Haji 2019 di Hotel Borobudur Jakarta Pusat, Selasa, 8 Oktober 2019.Â
Maka, harus menunggu respon dan tanggapan dari masyarakat jemaah haji itu sendiri seperti apa. "Kita bersyukur setidak-tidaknya pelaksanaan haji 2019 itu tidak lebih buruk dari 2018," ujarnya.
Meskipun tahun ini, kata dia, adalah untuk pertama kalinya penyelenggaraan haji tidak hanya dari Kementerian Agama, tap i ada sumbangsih dari KBRI, KJRI di Jeddah. "Jadi kebersamaan inilah yang memberikan kontribusi sehingga penyelenggaraan haji bisa dilakukan bersama-sama menuju ke arah yang baik," ungkapnya.
Kendati begitu, Ia merasa bersyukur dari aspek akomodasi, relatif tidak ada komplain dari para jemaah Indonesia itu sendiri. Begitu juga konsumsi, Menag bersyukur setiap tahun mengalami kenaikan selama jemaah di Mekah.
"Tapi penyelenggaraan haji tidak hanya sebatas itu? Oleh karena upaya peningkatan kualitas haji itu tidak ada batasnya karena menyangkut kepuasan, kepuasan itu tidak ada batasnya. Tapi kita harus memiliki tolak ukur yang jelas untuk meningkat itu apa? Tapi setiap tahun tetap dibuatkan tolak ukurnya. Melalui ini saya minta ada tolak ikur dalam setiap program-program haji yang  dilakukan," ujarnya.