Jakarta Tak Layak Huni Lagi?
- abc
Tak hanya Jakarta, beberapa kota lain di Indonesia - menurut Inrix Global Traffic Scorecard -juga termasuk di antara kota-kota dunia dengan kemacetan tertinggi.
Bahkan laporan terbaru Bank Dunia menyebut polusi udara di Pekanbaru juga lebih tinggi dari Mumbai dan Shanghai.
Laporan terbaru Bank Dunia mengungkap, kemacetan lalu lintas, yang menjadi salah satu sumber utama polusi, merupakan faktor kepadatan atau congestion force yang berdampak buruk terhadap kelayakan huni dan produktifitas kota-kota besar di Indonesia.
"Faktor-faktor kepadatan tersebut secara langsung berdampak negatif terhadap kelayakan huni Kawasan-kawasan perkotaan, mengurangi daya tarik untuk tinggal dan bekerja," tulis laporan itu.
Di Indonesia, banyak kawasan perkotaan menunjukkan tanda-tanda tekanan kepadatan karena ketidakmampuan mengelola congestion force.
Faktor kepadatan ini terutama ditemukan di kawasan metropolitan besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan Makassar, serta kota dengan kepadatan penduduk mirip metropolitan besar seperti Palembang, Pekanbaru dan Samarinda, yang mengalami kekurangan perumahan terjangkau, kemacetan lalu lintas yang parah dan tingkat polusi udara yang melebihi batas normal.
Time to ACT menyebut bukti menunjukkan rasio harga rumah terhadap penghasilan di Bandung, Denpasar dan Jakarta lebih tinggi daripada New York.
Urbanisasi yang kurang terorganisir
Dalam pidatonya di acara peluncuran Time to ACT : Realizing Indonesia"s Urban Potential, Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, mengakui urbanisasi di Asia Selatan dan juga di Indonesia begitu kurang terorganisir dibanding China.