Jakarta Tak Layak Huni Lagi?
- abc
World Bank
Tingkat polusi yang tinggi ini dikaitkan dengan sejumlah penyakit dan efek kesehatan lainnya yang berdampak buruk pada kelayakan huni sebuah kota.
Sekitar 60 persen penduduk Jakarta diperkirakan menderita penyakit yang disebabkan polusi udara, dan dalam survei persepsi yang dilakukan laporan Bank Dunia itu.
70 persen warga Jakarta yang disurvei mengidentifikasi "pengurangan polusi" sebagai agenda lingkungan perkotaan yang paling penting.
"Anda tentu saja bisa melihat dan merasakan sendiri polusi udara di Jakarta," kata Jeanne Rival, mahasiswi asal Perancis yang tengah menjalani program magang di Jakarta sebulan terakhir.
"Saya, contohnya, tak akan berolahraga di luar ruang, tapi sebenarnya juga tidak mengganggu keseharian saya karena saya lihat sebagian aktivitas di Jakarta dilakukan di dalam ruangan. " tambahnya.
Jeanne berpendapat ada banyak ruang kosong di Jakarta yang sesungguhnya bisa dimanfaatkan untuk aktivitas sosial atau hutan kota.
"Mungkin bisa dibuat ruang terbuka hijau di sini di mana orang bisa berkumpul ketimbang bertemu di mal," ujarnya kepada ABC.
"Ruang terbuka hijau bisa jadi solusi utama untuk polusi Jakarta," imbuh Jeanne.